HIS Amazing Path | Kejadian 50:20 (TB)
2 min read“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Kejadian 50:20 (TB)
Kisah Yusuf anak Yakub dalam kitab Kejadian menceritakan betapa kebencian yang mendalam membuat saudara-saudara Yusuf melakukan kejahatan. Saat Yusuf hendak melihat keadaan saudara-saudaranya seperti yang diminta ayahnya, saudara-saudaranya malah berencana untuk membunuhnya (Kejadian 37:18-20). Namun, pemeliharaan TUHAN nyata atas hidup Yusuf melalui Ruben dan Yehuda. Ruben melarang mereka membunuh Yusuf karena Yusuf adalah saudara mereka. Dan Yehuda mengusulkan untuk menjual Yusuf dan tidak membunuhnya.
Dari hal ini kita dapat melihat pemeliharaan TUHAN itu nyata dalam hidup setiap manusia. Sebab, bermula dari peristiwa inilah akhirnya Yusuf tinggal di Mesir sampai menjadi seorang pemimpin di sana.
Rencana TUHAN selalu sempurna, tetapi kita tidak selalu dapat memahaminya karena kita terbatas. Kita hanya bisa melihat apa yang ada di depan kita pada saat ini. Akibatnya, kita lebih sering mengeluh dan marah kepada TUHAN. Ketika kita merasa doa kita untuk keluar dari kesulitan tidak dijawab, kita kecewa dan menganggap cara TUHAN salah. Kita merasa pilihan dan rancangan kita-lah yang paling benar sehingga kita enggan untuk tetap taat dalam jalan-Nya yang tak terselami itu.
Alkitab tidak menceritakan bagaimana perasaan Yusuf ketika ia menghadapi kejahatan saudara-saudaranya. Mungkin dia menangis, marah, kecewa dan putus asa. Namun, ia tidak berhenti pada apa yang tampak di depan mata, melainkan ia terus berharap kepada TUHAN. Ia tetap setia pada TUHAN dan terus merespons kesulitan dan penderitaan dengan sikap yang positif, sehingga dengan pertolongan TUHAN akhirnya ia menjadi pemegang kekuasaan di Mesir kuno,— yang menurut sejarah adalah salah satu negara terkuat dan termaju saat itu.
Seperti Yusuf yang bertahan di jalan TUHAN hingga akhir — sekali pun sulit, kiranya kita semua juga memilih untuk hidup dalam jalan-Nya hingga akhir. Sekalipun tak terselami dan sulit, jalan TUHAN pasti sempurna bagi kita. Tetaplah berharap dan bersandar hanya pada TUHAN. Amin.
GOD bless!