In GOD We Trust | Yosua 6:23 (TB)
2 min read“Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar,” Yosua 6:23 (TB)
Judul renungan hari ini diadopsi dari semboyan resmi Amerika Serikat. Bahkan frasa yang ditulis dalam huruf kapital “IN GOD WE TRUST” ini, tercantum pada semua mata uang US Dollar. Frasa pertama kali tertulis di uang logam 2 sen pada tahun 1864 dan pada uang kertas sejak 1957. Asal-usul penggunaan frasa ini sebagai semboyan politik dapat dilacak sejak pertengahan abad ke-18 saat para pemimpin politik ingin menekankan keterikatan mereka kepada TUHAN dan meningkatkan moral. Namun tidak ada keterangan jelas mengapa frasa ini sampai harus dicantumkan pada seluruh mata uang USD hingga saat ini.
Namun sesungguhnya bagi saya sangat tepat dan salut pada mereka yang berhasil membuat kalimat ini tercantum pada mata uang. Karena sebenarnya frasa ini sangat mencerminkan iman dan segala solusi kehidupan ini.
Pada bacaan hari ini, kita diperlihatkan teladan seorang tokoh Alkitab, yaitu Rahab, seorang perempuan yang dikenal sebagai ‘bukan perempuan baik-baik’. Ia memilih untuk percaya kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh di tengah kegelapan, kekacauan, dan ujung kehancuran bangsanya. Ia memilih mengambil kesempatan memperoleh keselamatan bagi dirinya dan seluruh keluarga besarnya, bahkan para sahabat dan koleganya, dengan mempertaruhkan nyawanya menyembunyikan dan meloloskan utusan mata-mata Israel.
Mari renungkan sejenak bagaimana seorang Rahab yang punya latar belakang krisis kepercayaan kepada para pria, dengan berani mempercayakan seluruh hidupnya dan keluarganya di tangan para pria mata-mata dari Israel yang tidak ia kenal sama sekali, hanya dengan janji sekilas yang belum tentu punya dasar yang kuat. Namun demikian Rahab tetap percaya sepenuhnya. Bukan karena para pria tersebut, namun karena TUHAN yang besar yang diwakili oleh para pria tersebut.
Dan sebaliknya, iman Rahab yang disampaikan Rahab kepada para pria pengintai tersebut-lah yang menjadi dasar keyakinan para pasukan Israel untuk meruntuhkan tembok dan merebut Tanah Perjanjian, sebab Rahab menyampaikan kebenaran bahwa ALLAH yang besar dan perkasa menyertai bangsa Israel dan menimbulkan kegentaran bagi semua bangsa-bangsa di sekitar Tanah Perjanjian.
Keberaniannya ditukar dengan keselamatan dirinya dan seluruh keluarga besarnya. Betapa Rahab tetap teguh sejak ia menerima janji keselamatan dari para pengintai. Bagaimana ia mengumpulkan seluruh kerabat dan sahabatnya di rumahnya. Mungkin ada saat-saat ia diragukan dan disalah-mengerti, bahkan mungkin dihina sebab ‘dengan bodohnya’ masih tetap percaya pada janji para pria pengintai. Bahkan saat akhirnya ia melihat para pasukan Israel sudah tiba tetapi tidak melakukan apa-apa selain berbaris mengelilingi tembok. Saya membayangkan Rahab mungkin hampir gila karena menunggu begitu lama dan bingung melihat kelakuan para pasukan Israel yang hanya baris berbaris.
Namun karena Rahab tetap teguh dan percaya sepenuhnya bahwa TUHAN Allah Israel adalah dahsyat, maka ia berhasil menyelamatkan seluruh keluarganya. Bahkan dengan iman yang melampaui batas, ia dihargai TUHAN dan tercatat sebagai salah satu perempuan yang termasuk dalam daftar silsilah yang melahirkan Juru Selamat. Luar biasa bukan? Biarlah renungan hari ini menginspirasi kita untuk percaya sepenuhnya pada TUHAN, apapun keadaan kita saat ini. Amin.
GOD bless!