Wrestling | Kejadian 32:24(TB)
2 min read“Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.” Kejadian 32:24 (TB)
Apa yang biasa dilakukan orang ketika pikiran sedang galau? Sebagian orang mungkin akan ‘curhat’ kepada teman dekat yang mau mendengar maupun yang bisa dimintai nasihat. Ada pula yang memilih meninggalkan persoalannya sejenak untuk ‘healing’ dengan pergi ke tempat hiburan untuk menyenangkan hati atau menikmati hobi. Intinya, orang tidak akan tinggal diam, tetapi biasanya akan mencari cara agar memperoleh ketenangan batin, meski hanya untuk sementara.
Yakub, yang sedang galau karena Esau mendatanginya dengan 400 orang, memilih untuk menyendiri. Setelah menyeberangkan seluruh keluarga dan miliknya, Yakub kembali untuk tinggal seorang diri. Sangat mungkin Yakub membutuhkan waktu sendirian untuk menenangkan diri, atau mungkin menyusun strategi untuk menghadapi kedatangan Esau, atau mungkin juga mempersiapkan diri berhadapan dengan Esau yang telah menjadi korban penipuannya bertahun-tahun yang lalu.
Namun, yang justru terjadi adalah seorang laki-laki datang dan bergulat dengannya. Entah siapa laki-laki itu. Namun, dari akhir kisah pergulatan mereka, diungkapkan kepadanya bahwa laki-laki itu adalah ALLAH. Dan pergulatan itu membawa berkat bagi Yakub. Yakub pun menamai tempat itu Pniel, yang berarti ‘Wajah ALLAH’, karena dia telah melihat ALLAH dan selamat. Yakub sadar bahwa di tengah kegalauannya, TUHAN ada bersamanya.
Dalam perjalanan kehidupan, sangat mungkin kita mengalami kegalauan seperti Yakub saat itu, karena sesuatu yang telah terjadi atau justru karena prasangka yang belum terjadi. Saat pikiran kita galau, kita pasti ingin situasi menjadi tenang dan kekacauan bisa segera terselesaikan. Sayangnya, tak selalu yang terjadi sesuai dengan keinginan kita. Bisa saja di tengah kekacauan pikiran, malah muncul persoalan tambahan. Rasanya seperti mau menghilang saja!
Berkaca dari pengalaman Yakub, berbagai persoalan yang datang di tengah kegalauan kita bisa jadi adalah cara TUHAN bergulat dengan kita. TUHAN mengajak kita bergulat supaya kita bisa melihat wajah-Nya serta merasakan bahwa DIA ada dan menyertai kita. Hasilnya, kita tak lagi berfokus pada hal yang membuat kita galau, tetapi pada Tuhan yang menyertai dan menemani kita, walau dengan cara-Nya yang mungkin tak sesuai dengan harapan kita. Maka, mari kita belajar melihat Wajah ALLAH, Pniel, dalam pergumulan kita, dalam kegalauan kita. Amin.
GOD bless!