Narsisme | 2 Timotius 3:2 (TB)
2 min read“Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,” 2 Timotius 3:2 (TB)
Kata Narsisme berasal dari sebuah kisah dalam mitologi Yunani mengenai Narcissus, putra dewa sungai Cephissus dan bidadari Liriope. Narcissus terkenal karena parasnya yang elok. Namun, Sejak ia kecil, ibu Narcissus diberitahu oleh peramal buta Tiresias bahwa putranya itu akan berumur panjang, asalkan dia tidak pernah mengenali dirinya sendiri. Suatu hari ketika Narsiscus berada di tepi sebuah telaga, dia melihat bayangan dirinya sendiri dalam air. Sejak itu dia jatuh cinta pada bayangannya sendiri di telaga itu, tanpa mengetahui bahwa sebenarnya itu adalah dirinya sendiri. Akhirnya ketika tahu bahwa itu adalah dirinya sendiri, dia menenggelamkan dirinya ke telaga itu untuk hidup bersama bayangannya tersebut. Menurut legenda di telaga itu kemudian tumbuh bunga yang cantik, yang akhirnya dinamakan sesuai namanya.
Berdasarkan legenda mitologi Yunani tersebut muncullah istilah narsisme yang umum digunakan untuk menamai seseorang yang mencintai dirinya sendiri. Walaupun istilah narsisme sudah lama digunakan dalam bidang ilmu psikoanalisis, untuk menunjukkan salah satu bentuk ketidakdewasaan emosional, namun mungkin baru belakangan istilah ini sering sekali kita dengar secara umum. Saat bertemu atau melihat orang-orang yang memiliki tingkat harga diri yang sangat tinggi, orang-orang yang mencintai dan mengagumi penampilannya sendiri sehingga tidak berhenti memamerkan diri sendiri di mana-mana, khususnya di media sosial. Orang-orang yang sangat egois dan mementingkan diri sendiri sehingga tidak peduli pada orang lain, tidak berbelas kasihan dan hanya mempedulikan kepentingan dan keuntungan pribadi. Semua ini termasuk dalam golongan narsisme.
Ternyata narsisme bukan hal yang baru sebab Firman TUHAN hari ini menyatakan bahwa manusia akhir zaman memang akan seperti ini. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada taat pada TUHAN.
Biarlah hari ini kita sungguh-sungguh merenungkan dan mengoreksi hidup kita. Apakah kita memiliki sifat karakter yang menunjukkan bahwa kita juga narsis? Apakah kita lebih mencintai dunia dan diri sendiri daripada mentaati TUHAN? Biarlah Firman hari ini menjadi peringatan bagi kita agar di akhir zaman ini kita tidak hidup seturut dengan dunia, tetapi kita berubah oleh pembaharuan budi kita, dan hidup dipimpin Roh Kudus sebagai ciptaan yang baru yang berbeda dari dunia, berbeda dengan manusia akhir zaman, dan tidak narsis.
GOD Bless!