Commitment | 1 Korintus 15:58 (TB)
2 min read
Commitment 1 Korintus 15:58
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” 1 Korintus 15:58 (TB)
Michaelangelo adalah seorang seniman dengan nama besar dan merupakan salah satu seniman yang paling berpengaruh di dunia. Mahakaryanya yang pertama, dihasilkannya di usia yang sangat muda, yaitu 21 tahun. Sekitar tahun 1505 Michaelangelo diundang ke Roma oleh Paus Julius II, untuk memahat makam Paus. Namun kemudian ia diminta untuk membuat lukisan di langit-langit kapel di Vatikan. Dari yang awalnya proyek sederhana yaitu pelukisan 12 Murid Yesus, malah berkembang menjadi proyek raksasa dengan melukis 400 tokoh Alkitab dan 9 adegan dari Kitab Kejadian.
Setelah 4 tahun melukis langit-langit kapel sambil berbaring, matanya rusak permanen, dan tubuhnya renta. Namun karyanya menjadi barometer yang mengubah sejarah seni lukis di Eropa dan memberi landasan bagi seni peran dan arsitektur. Michaelangelo dengan talentanya yang luar biasa telah menciptakan potensi kebesaran, namun nama dan pengaruhnya dalam dunia tidak akan sebesar ini tanpa komitmen. Komitmennya terlihat jelas dari setiap detail lukisannya di Sistine Chapel. Meski saat itu adalah sebuah kapel kecil dan tidak terkenal, namun ia mendedikasikan diri melukis untuk TUHAN.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen adalah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu. Komitmen bisa memiliki arti berbeda-beda bagi setiap orang. Bagi seorang tentara, komitmen bisa berarti melintasi bukit tanpa mengetahui apa yang ada di balik bukit. Bagi seorang petinju, komitmen bisa berarti bangkit kembali meski telah dipukul hingga roboh berulang kali. Bagi seorang pemimpin, komitmen berarti konsistensi untuk selalu berbuat lebih karena orang-orang yang bergantung padanya. Bagi kita, komitmen diperlukan untuk menjalankan identitas kita sebagai milik Kristus!
Hari ini, melalui kisah Michaelangelo, mari kita renungkan, apa arti komitmen bagi kita sebagai anak TUHAN? Apakah kita sudah konsisten menjalankan komitmen kita sebagai anak TUHAN? Apakah orang-orang di sekitar kita bisa mengenali identitas kita sebagai anak Bapa? Sebagai warga Kerajaan Surga? Sebagai anak-anak terang? Sebagai penghasil buah-buah roh? Ataukah orang-orang di sekitar kita tidak jelas mengenai siapa diri kita? Jika identitas kita jelas, berarti kita sudah menjalankan komitmen kita dan telah mendedikasikan diri kita sebagai milik Kristus! Jika belum? Mulailah hari ini!
GOD bless!


