Dancing On The Water | Kejadian 1:2 (TB)
2 min read“Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Kejadian 1:2 (TB)
Keadaan dunia saat ini sungguh mengerikan. Bencana alam, banjir dan gempa bumi yang makin sering terjadi di mana-mana, perkembangan teknologi yang super cepat memberikan tekanan tinggi pada kehidupan sosial, yang menyebabkan banyaknya penyakit mental bermunculan. Stres, depresi, dan kegelisahan akut menjadi kosa kata yang makin sering diucapkan dan terdengar dalam pemberitaan sehari-hari.
Terlebih lagi sejak terjadinya pandemi covid, di mana virus corona mulai berkeliaran ke seluruh dunia, menghajar dan membinasakan tanpa pandang bulu. Dunia seolah diserang dan dipaksa masuk dalam kancah peperangan melawan musuh yang tidak kelihatan, tetapi sangat mematikan. Ketakutan dan kegelisahan mencekam di seluruh dunia. Situasi buruk terjadi di mana-mana, karena keadaan pandemi ini juga berimbas ke dalam banyak bidang kehidupan. Bahkan mungkin bagi sebagian orang, keadaan ini adalah ‘titik terendah’ dalam hidup.
Firman TUHAN pada hari ini menunjukkan suatu peristiwa yang menarik, yaitu ayat bacaan dalam Kejadian 1:2 : “Bumi belum berbentuk dan kosong;” Dalam bahasa asli Perjanjian Lama yaitu bahasa Ibrani, kata ‘belum berbentuk’ menggunakan kata ‘towhu’ dan ‘kosong’ menggunakan kata ‘bowhu’, juga mengandung arti ‘suatu kehancuran sehingga sudah tidak memiliki bentuk lagi’, dan bisa juga berarti ‘sesuatu yang kacau balau dan rusak’.
Selanjutnya dikatakan : “Gelap gulita menutupi samudera raya”. Gelap gulita menggunakan kata ‘kho-shek’ yang menyimbolkan kesedihan, kematian, duka, kehancuran, kejahatan.
Namun, kalimat itu tidak berhenti sampai di sana, bukan titik, melainkan koma, lalu Alkitab menulis, -masih dalam ayat yang sama-, bahwa Roh ALLAH melayang-layang di atas permukaan air. Artinya, HadiratNya ada di tengah-tengah keadaan yang kacau, hancur, dan rusak. HadiratNya ada di tengah bayang-bayang kegelapan dan duka. Dan saat HadiratNya ada, ayat selanjutnya menyatakan bahwa terang pun jadi, dan bahwa terang itu baik.
Saat ini, keadaan mungkin belum membaik, situasi masih mencekam. Mungkin covid sudah mulai bisa diatasi, namun imbasnya masih terasa. Mungkin situasi perekonomian mulai membaik, namun kesulitan dan masalah lain tetap bermunculan. Kita mungkin masih akan bertemu dengan jalan yang seolah buntu, situasi yang menyesakkan dan menyakitkan, dan seolah tanpa pengharapan. Tetapi hei, lihatlah, ada Roh ALLAH yang melayang-layang di atas permukaan yang bergolak. Ulurkanlah tanganmu kepadaNya, dan menarilah bersamaNya di atas air yang bergolak, sampai terang datang! Karena dalam keadaan tergelap, dalam badai terdahsyat, HadiratNya selalu ada untuk kita.
GOD bless!