Chasing GOD | Mazmur 42:5 (TB)
2 min read“Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur,” Mazmur 42:5 (TB)
Teknologi 3D atau tiga dimensi merupakan teknologi yang membuat kita melihat media yang berada pada layar kita seolah bergerak keluar, membuat pengalaman menonton atau menikmati hiburan semakin terhayati. Namun, teknologi ini hanya dapat kita rasakan manfaatnya jika kita menggunakan alat bantu kacamata tiga dimensi tersebut. Tanpa kacamata khusus ini, hanya gambar dua dimensi saja yang kita lihat dan tontonan justru menjadi buram dan membingungkan.
Di dalam kehidupan kita, kedekatan dengan TUHAN adalah segalanya yang perlu kita kejar dan perjuangkan. Semakin dekat kita dengan TUHAN, maka semakin dapat kita melihatNya dalam segala kemuliaanNya, semakin dapat kita menikmati segala kebaikanNya. Namun seperti halnya teknologi tiga dimensi bekerja, kita hanya dapat melihat wajah TUHAN dan berinteraksi penuh denganNya jika kita hidup kudus dan tak bercela, sesuai perkenananNya.
TUHAN adalah pribadi yang senantiasa ada bagi kita, meski kita berdosa dan kotor, meski hidup kita sedang kacau balau, atau sedang galau, gagal, tertindas dan di ambang kehancuran. Namun, kita harus memiliki kemauan untuk bertobat dan menjalankan usaha yang berarti untuk mencapai kekudusan yang melayakkan kita untuk melihatNya. Dalam ayat bacaan hari ini, Raja Daud berkata bahwa dalam penindasan dan di tengah kehidupan yang kacau balau, ia berlari mendahului orang banyak. Ia berlari ke rumah TUHAN.
Bahkan Raja Daud mengatakan di tengah keramaian suara sorak sorai, di tengah kepadatan perayaan pun, jiwanya tertekan dan hatinya gundah. Namun meski demikian berat, ia tetap berusaha berlari mendahului orang-orang untuk ke rumah TUHAN. Ia berlari untuk mengejar TUHAN, mengejar hadirat TUHAN, mengejar perkenanan TUHAN. Sebab ia tahu bahwa kelegaan, pemulihan, dan pemenuhan hanya ada dalam hadirat TUHAN.
Hari ini, mari refleksi diri kita. Apa yang sedang kita kejar hari-hari ini? Harta dunia? Penerimaan orang-orang? Pengakuan atas ego kita? Kesuksesan atau keberhasilan sesuai standar dunia? Mungkin semua itu penting, namun bukanlah yang terpenting, semua itu bukanlah segalanya. Mari kejar TUHAN! Kejar hadiratNya! Kejar perkenananNya! Maka semuanya itu akan ditambahkan pada kita (Matius 6:33) dan damaiNya akan melingkupi hidup kita (Filipi 4:7). Amin.
GOD bless!