Provision VS Ownership | Keluaran 16:35 (TB)
2 min read“Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.” Keluaran 16:35 (TB)
Banyak orang yang merasa bingung dengan penyediaan supranatural ALLAH yang disebut sebagai berkat ALLAH. Mereka berpikir untuk tidak melakukan apa-apa, tidak perlu bekerja atau berusaha sama sekali jika diberkati oleh TUHAN. Cukup menadahkan tangan dan meminta-minta saja, maka TUHAN akan menyediakan segala sesuatu. Ya, TUHAN kita memang sanggup memelihara kita seperti itu, tetapi itu bukanlah tujuan TUHAN atas hidup manusia.
Saat TUHAN menuntun bangsa Israel berjalan di padang gurun, TUHAN menyediakan segala sesuatu bagi bangsa Israel. Mulai dari kebutuhan pokok mereka, yaitu makanan, minuman, dan pakaian. Manna yang berlimpah setiap pagi. Daging yang sangat banyak saat mereka menuntut. Air minum yang bahkan bisa keluar dari gunung batu. Pakaian dan kasut mereka yang tidak pernah koyak atau rusak selama 40 tahun perjalanan dengan berjalan kaki. Tidak ada sama sekali ayat yang mengatakan mereka perlu membeli baju baru atau memperbaiki kasut yang rusak sepanjang perjalanan mereka. Bahkan ada pimpinan, penjagaan, perlindungan, dan keamanan selama 24jam sehari, 7hari seminggu, dalam bentuk Tiang Awan pada siang hari dan Tiang Api pada malam hari. Seharusnya sangat nyaman bukan?
Tetapi itu bukanlah kehidupan ideal yang dirancangkan TUHAN bagi bangsa Israel. Bukanlah tujuan TUHAN atas bangsa pilihanNya. Bukan hanya menyediakan segala sesuatu, lebih dari itu, TUHAN mau bangsa Israel memiliki tanah milik mereka sendiri. TUHAN mau agar bangsa Israel mempunyai hak milik atas properti yang IA pilihkan untuk mereka. Yaitu Tanah Perjanjian. Tetapi Tanah Perjanjian itu tidak diberikan begitu saja kepada bangsa Israel. Mereka harus berperang untuk merebutnya. Mereka harus mengusahakan, merebut, dan menduduki Tanah Perjanjian tersebut. Dan setelah mendudukinya, mereka harus bekerja untuk mengusahakan tanah tersebut agar bisa menikmati hasilnya.
Demikianlah prinsip ini berlaku atas kita juga, anak-anakNya. TUHAN sudah memilih dan memanggil kita. IA sudah memberikan bakat dan talenta untuk kita pergunakan dalam bekerja demi penghidupan kita. IA bahkan memberikan tujuan hidup bagi kita masing-masing. TUHAN ingin kita proaktif untuk meraih cita-cita dan berkat-berkat yang IA persiapkan untuk kita. Jika kita hanya menunggu berkat-berkat supranatural ALLAH untuk datang atas kita tanpa melakukan apa-apa, maka yakinlah kita tidak akan melihat penyediaan ALLAH atas hidup kita. Tetapi jika kita bersedia bekerja bersama TUHAN, melakukan bagian kita dengan sebaik mungkin, maka kita akan melihat tingkap-tingkap langit yang terus menerus dibukakan bagi kita. Hari ini, ambillah kepemilikan atas masa depan kita!
GOD bless!