Persahabatan Bagai Kepompong | Lukas 5:19 (TB)
2 min read“Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.” Lukas 5:19 (TB)
Persahabatan merupakan bentuk hubungan yang terkuat setelah kekeluargaan. Terkadang bahkan ada hubungan persahabatan yang melebihi kekeluargaan bagi beberapa orang. Persahabatan yang terbaik, sesuai lagu yang dikutip penulis untuk menjadi judul renungan hari ini adalah persahabatan yang ‘mengubah ulat menjadi kupu-kupu’. Persahabatan yang saling membangun, saling menolong, saling melengkapi, persahabatan yang mengubah hal-hal yang kurang baik menjadi indah, berdasarkan kasih. Itulah persahabatan terbaik, persahabatan sejati.
Bacaan hari ini bercerita tentang seorang lumpuh yang punya sahabat-sahabat ‘kepompong’. Kalau direnungkan baik-baik, sahabat-sahabat si lumpuh ini benar-benar nekad dan ‘gila’. Mereka berusaha membawa si lumpuh ini untuk bertemu Yesus, agar Yesus menyembuhkan sahabat mereka ini. Karena banyaknya orang yang berdesak-desakan di sekitar Yesus, mereka tidak dapat membawa si lumpuh masuk. Tetapi tidak kehilangan akal, mereka dengan nekad naik ke atap rumah tempat Yesus sedang berada, lalu membongkar atapnya, dan menurunkan sahabat mereka di tengah-tengah orang banyak, tepat di depan Yesus!
Sungguh usaha yang luar biasa mengingat pasti tidak mudah untuk mengangkat si lumpuh beserta tempat tidurnya naik ke atas atap, lalu menurunkannya tepat di depan Yesus, belum lagi mereka harus menanggung kerugian dan pasti dituntut karena dengan seenaknya membongkar atap rumah orang tanpa izin. Tetapi tujuan mereka tercapai, si lumpuh berjalan! Sungguh suatu kisah persahabatan yang luar biasa dan mengharukan.
Biarlah hari ini kita belajar untuk menjadi sahabat-sahabat terbaik, yang mengubah ulat menjadi kupu-kupu, yang setia dan dapat diandalkan, yang memancarkan cahaya pengharapan bagi sahabat-sahabat kita, yang mengusahakan yang terbaik bagi sahabat kita, karena Yesus terlebih dahulu menawarkan persahabatan sejati kepada kita.
GOD bless!