The Special Parents | Matius 2:14 (TB)

Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir. (Matius 2:14 TB)

Alkitab banyak mencatat kisah-kisah hebat mengenai kehidupan tokoh-tokoh yang dipakai TUHAN secara luar biasa. Namun hanya sedikit yang mengingat bahwa di balik kehebatan seorang tokoh Alkitab, ia dilahirkan, dibesarkan, dan dididik oleh orang tua yang hebat pula.

Membahas tentang orang tua hebat, paling pertama tentunya kita mengingat Yusuf dan Maria yang dipercayakan untuk melahirkan, membesarkan dan mendidik Yesus. Mereka berdua tentunya memiliki kualitas kepribadian terbaik sehingga bisa terpilih untuk menjadi orang tua Sang Juruselamat. Bahkan kita tahu bahwa membesarkan Yesus, tentu tidak mudah, di tengah gonjang ganjing keadaan politik saat itu. Selain itu banyak keanehan dan keunikan dari kepribadian Sang Anak Sulung ini, lalu menyaksikan Sang Anak mati dengan cara mengerikan secara tidak adil, tentu menghancurkan hati sang ibu.

Tidak banyak diceritakan tentang interaksi Yusuf dengan Yesus, namun saya yakin Yusuf meninggalkan kesan yang baik dalam hal didikan, keuletan, kegigihan, dan ketrampilan kepada Yesus kecil, sebagaimana kita tahu Yusuf adalah seorang tukang kayu.

Bahkan banyak kisah para orang tua di dunia ini yang berhasil membesarkan anak-anak yang unik dan hebat yang akhirnya mengukir sejarah dunia. Para mama yang bijak, sabar, dan tabah membesarkan anak yang tidak biasa, bahkan mungkin bagi masyarakat, tergolong anak cacat mental atau super bodoh. Seperti ibu dari Thomas Alfa Edison, sang penemu, yang mendidik anaknya sendiri setelah dikeluarkan dari sekolah karena dianggap anak sangat bodoh, namun karyanya mengubah dunia. Dan masih banyak lagi orang tua hebat lainnya.

Biarlah renungan hari ini mengingatkan kita untuk selalu melakukan yang terbaik. Khususnya jika Anda seorang ibu, jadilah ibu terbaik. Jika Anda seorang ayah, jadilah ayah terbaik! Ingat, mendidik anak bukanlah hanya tanggung jawab ibu saja. Pandanglah anak Anda seperti TUHAN memandangnya, sehingga dalam mendidik anak, kita bisa mendidik dalam takut akan TUHAN dan dan sesuai kebenaran Firman TUHAN. Maka anak-anak kita pun akan menjadi orang-orang yang berkenan di hati TUHAN. Menjadi orang-orang yang sukses dan menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
GOD bless!