Kehilangan Muka | Yesaya 53:2b (TB)
2 min read“Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.” Yesaya 53:2b (TB)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kehilangan muka adalah beroleh malu. Dan Yesus sungguh-sungguh mengalami kehilangan muka, baik secara tersirat maupun tersurat, saat memutuskan mengorbankan diri untuk menebus kita. Wajah Yesus yang hancur karena disiksa dan akibat mahkota duri yang dipaksakan ke kepalaNya, menebus semua rasa malu kita. IA mati di kayu salib bukan hanya menebus dosa kita, tetapi juga sekaligus menanggung rasa malu kita yang datang akibat dosa.
Mengingat kembali renungan beberapa bulan lalu yang berjudul Bebas Dari Rasa Malu, mengisahkan tentang bagaimana perempuan Samaria yang bertemu dengan Yesus di sumur pada siang hari, akhirnya terbebas dari perasaan malu yang telah ditanggungnya bertahun-tahun akibat dosanya. Setelah bertemu dengan Yesus, ia berkeliling untuk menceritakan tentang Yesus dengan berani dan tanpa rasa malu lagi. Tentunya karena ia tahu bahwa Yesus telah menanggung rasa malunya saat mengorbankan diri dan mati di atas kayu salib di Golgota.
Demikian pula perempuan yang kedapatan berzinah dan dibawa ke hadapan Yesus untuk disidang oleh massa. Semua orang menuduh dan meneriakinya. Perasaannya pasti sungguh terhina dan malu. Namun Yesus sama sekali tidak menuduh dan Yesus satu-satunya yang mengajaknya berbicara secara langsung. Yesus bukan hanya menanggung malu akibat dosa yang kita perbuat. Yesus bahkan tidak menuduh kita, memperlakukan kita dengan lembut, dan menunjukkan kasih dan penghargaan. Saya yakin, perempuan ini pasti pulang dan tidak berbuat dosa lagi, bukan karena takut di massa lagi, namun karena perlakuan Yesus yang menghargai dirinya sehingga ia pun pasti mulai belajar menghargai dirinya sendiri.
Ya, itulah yang Yesus, Tuhan kita lakukan untuk kita. DIA menanggung perlakuan sebagai pendosa berat menggantikan kita. DIA menebus dosa kita dan menanggung rasa malu akibat dosa kita. DIA kehilangan muka demi kita. Masih bisakah kita tidak mengasihi Juruselamat yang seperti ini?
GOD bless!