From Zero To Hero | Yohanes 4:39a (TB)
2 min readDan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Yohanes 4:39 (TB)
Bacaan hari ini berkisah tentang percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria, berlokasi di suatu sumur, pada pukul 12 siang. Mengapa perempuan dari Samaria itu mengambil air ke sumur di waktu siang hari saat matahari sedang sangat teriknya? Jawabannya adalah karena ia menghindari pertemuan dengan orang lain, yang biasanya keluar rumah di waktu hari sejuk. Pastinya karena ia merasa malu dengan kehidupannya. Seperti yang Yesus ungkapkan, ia telah memiliki 5 orang suami dan yang tinggal dengannya saat itu pun bukan suaminya. Hidupnya kacau balau. Hidupnya memalukan. Hidupnya adalah bahan pergunjingan orang lain.
Tetapi setelah bertemu dengan Yesus, dan menerima air kehidupan yang ditawarkan Yesus kepadanya, tanpa rasa malu ia berkeliling bercerita tentang Juruselamat yang telah mengorbankan diriNya di atas kayu salib, bukan hanya menanggung dosa dunia, tetapi juga menanggung rasa malu akibat dosa.
Perempuan yang tadinya menghindari bertemu dengan orang lain karena malu, yang tidak memiliki apapun untuk dibanggakan, yang hidupnya kacau balau, perempuan yang bukan siapa-siapa, malah dengan berani berkeliling untuk bercerita tentang Yesus. Perempuan yang tadinya dikucilkan oleh lingkungannya, bangkit dan menjadi terang yang menuntun orang-orang sebangsanya untuk berjumpa dengan Sang Juruselamat.
Penting untuk kita ingat bahwa Yesus tidak memilih orang yang sempurna untuk menjadi garam dan terang bagi dunia. Ia datang bukan untuk orang benar, tetapi untuk yang berdosa, karena Ia mati di atas kayu salib bukan hanya menebus dosa kita, tetapi juga menanggung malu akibat dosa kita. IA memilih orang yang ‘bukan siapa-siapa’ tetapi mau memberikan hidup sepenuhnya menjadi duta Kerajaan Kristus.
Biarlah hari ini kita belajar dari perempuan Samaria ini, siapapun kita, apapun masa lalu kita, Dia telah menebus dosa kita dan menanggung malu kita, sehingga kita yang bukan apa-apa, bukan siapa-siapa bisa menjadi pribadi yang berkenan bagi DIA. Dari yang bukan siapa-siapa, menjadi pahlawan yang berkenan pada TUHAN dan dihormati manusia. Mari bangkit, menjadi terang untuk menuntun orang-orang kepada Kristus, Sang Terang Sejati! Amin.
GOD bless!