Siap Menderita | Matius 10:39 (TB)
2 min readBarangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. (Matius 10:39 TB)
Banyak dari kita pernah menyaksikan acara tentang ketidakmampuan seseorang memberikan kehidupan layak bagi keluarganya lantaran sudah bekerja keras tetapi penghasilan yang didapatkan sangatlah sedikit akibat berpendidikan rendah sehingga tidak dapat menikmati makanan enak, harus tinggal dalam rumah gubuk yang tinggal menunggu waktu untuk rubuh dan dalam rumah tersebut tidak menggunakan kompor gas atau listrik untuk memasak; tidak tersedianya fasilitas mandi, cuci, kakus. Berpendidikan rendah membuat yang bersangkutan selalu siap untuk hidup menderita dan masih percaya bahwa suatu saat kehidupan mereka akan berubah ke arah yang lebih baik. Penulis tidak mengetahui, apakah banyak orang Kristen menyaksikan acara tersebut, apakah hatinya tergugah setelah menonton acara tersebut, apakah terjadi perubahan pola pikir atau hanya sekedar menonton? Yang jelas, kesiapan mereka untuk hidup menderita harus menjadi pola pikir kita. Tentunya, tidak hidup memprihatinkan seperti mereka melainkan hidup yang rela mengorbankan kesenangan pribadi demi kesenangan Kristus.
Artikel yang berjudul Mengiring Yesus telah menyatakan bahwa orang Kristen harus berkomitmen setiap hari agar tidak bersandar pada pengertian dan pengalaman yang dimiliki; menyangkal sifat dan karakter yang dimiliki serta melawan segala keinginan daging beserta hawa nafsunya. Sebagai tambahan, orang Kristen harus menanggalkan harta, takhta, dan keluarga. Yang penulis maksud bukanlah larangan untuk memiliki banyak harta, meniti karir secemerlang mungkin serta membahagiakan keluarga melainkan tidak mengejar itu semua melebihi Kristus sebab semua itu akan ditinggalkan jika telah tiba waktunya dipanggil kembali ke rumahNya. Semua yang kita miliki hanyalah kepercayaan yang diberikan olehNya untuk kita kelola dengan baik. Setiap kita yang telah menjadi orangtua harus senantiasa mengingatkan sang anak sampai mereka menjadikan Kristus sebagai pusat atas segalanya.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: