Pembelaan Tuhan
3 min read“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Roma 8:31b (TB)
Shalom saudara saudari dalam Kristus. Nama saya Catarina Guterres dari Gereja GPWC di Dili, Timor Leste, digembalakan oleh Hamba Tuhan Bapak Gembala, Pdt. Living Abraham. Saya mau bersaksi tentang kebaikan Tuhan di mana terjadi pembelaan luar biasa saat saya difitnah di kantor.
Saya bekerja di salah satu NGO International di Dili, yang bergerak di bidang capacity building bagi health worker. Di sini saya yang mengelola bagian Operational dan Keuangan. Singkat cerita saat kantor kami pindah sementara ke sebuah hotel, ada 2 buah router yang hilang di hotel itu, entah siapa yang ambil, kami tidak tahu.
Setelah setahun tepat saya menemukan sebuah router yang bukan milik saya dan saya membawa ke kantor dan menunjukkan bahwa itu mungkin router yang hilang atau mungkin milik Boss saya karena warna router ini cocok dengan power bank miliknya. Boss saya ini seorang wanita dari Canada, dia suka warna pink. Di saat itulah secara tidak langsung saya difitnah dalam sebuah meeting dengan kata-kata, “Saya tidak tahu barang lain milik saya apalagi yang hilang dan ada sama kamu”.
Saya tidak dapat membela diri karena beliau adalah orang nomor satu di kantor dan dia orang yang saya percaya selama ini. Mulai saat itu selama seminggu lebih tiap kali mencari barang-barangnya, dia selalu sarkastik, hati saya sangat sakit. Saya menangis tiap saat dan yang bisa saya lakukan saat itu hanya doa dalam hati. “Tuhan Engkau mengenal aku lebih dari siapapun, Engkau tahu semua kebenaran dalam masalah ini, saya lepaskan pengampunan bagi mereka dan berserah padaMu Tuhan, saya minta pembelaan Tuhan, saya minta keadilan Tuhan.” Sekalipun hati saya sangat sedih, saya percaya Tuhan ijinkan semua ini terjadi karena maksud baik buat saya. Tapi hati saya masih terlalu sakit dan saya tidak tenang, jadi saya menghubungi Pendoa Syafaat kami, Pdm. Abelita de Jesus untuk mendoakan saya.
Setelahnya saya mulai merasa tenang dan memilih diam walaupun kadang-kadang masih menangis mengingat kata-kata itu. Dalam beberapa hari setelah didoakan, Boss saya ini tidak tenang di dekat saya dan hampir tiap hari dia terus menanyakan keadaan saya dan saya terus jawab dengan dingin bahwa semua baik-baik saja. Saya juga membawa router ini dan menanyakan ke semua staff satu per satu bahkan yang sudah pulang ke Australia juga, tetapi tidak ada yang kenal router ini, intinya router ini bukan milik siapa pun dikantor.
Dan tepat setelah seminggu lebih, Boss saya ini tidak tahan dan menanyakan secara detail mengenai hal tersebut, lalu dia minta maaf dan mengatakan router itu bukan milik siapapun di kantor ini, jadi bawa pulang saja. Setelah berkata demikian, dia juga datang ke setiap orang yang hadir saat itu satu per satu, dia menjelaskan dan meminta maaf karena sudah menyebabkan saya difitnah dari pernyataannya pada meeting tersebut.
Kesimpulannya, saat kita berjalan bersama Tuhan Yesus dalam hidup ini, apapun yang direncanakan orang fasik tidak akan mempan karena tidak ada kuasa lain yang lebih besar dari Kuasa Tuhan Yesus Kristus. Satu hal yang pasti, kita harus hidup menurut ajaran Kristus dan hanya bersandar dan andalkan Tuhan, terus berdoa dalam hidup ini.
Tuhan Yesus memberkati kita semua 🙏
Kesaksian Oleh : Catarina Guterres (Peserta GBA Team L3)