HE Cares | Markus 4:38b (TB)
2 min read“Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Markus 4:38b (TB)
Dua belas murid Yesus yang sedang berlayar kewalahan! Kapal yang mereka kendarai sementara diterpa angin ribut dan kekacauan. Semua murid pontang-panting, berusaha memperbaiki situasi yang sedang melanda mereka. Belum cukup, secara mental semua murid Yesus sedang mengalami ketakutan yang dahsyat. Kematian dan kekalahan adalah sesuatu yang sangat nyata, yang mengancam mereka secara langsung. Di tengah segalanya yang sedang berlangsung, dimanakah TUHAN?
DIA tidur! Murid-murid kalang kabut, dan Yesus tidur! Nyenyak pula. Apakah DIA tidak peduli? Murid-murid membangunkan DIA supaya DIA dapat bergabung untuk mendayung dengan lebih keras, bersama mereka menghadapi badai. Tetapi Yesus melakukan sesuatu di luar bayangan mereka. Bukannya ikut mendayung, Yesus menghardik dan meredakan angin ribut! Yesus ingin mereka belajar untuk beriman terhadap hal-hal lebih besar. Yesus ingin mereka tidak membiarkan ketakutan akan keadaan alamiah mengontrol mereka. Apakah Yesus tidak peduli? Tentu saja DIA peduli!
TUHAN yang kita sembah adalah TUHAN yang memperkenalkan diri sebagai Imanuel, Allah yang senantiasa beserta dengan kita, tidak peduli apa yang terjadi. TUHAN menuntun kita melalui berbagai hal, dan seringkali menggunakan keadaan dan lingkungan yang berada di sekeliling kita, untuk mendidik kita. Dalam badai dan angin ribut, Yesus ingin mengajarkan kepada para murid bahwa keamanan dalam hidup tidak terletak pada hal-hal dunia, pada keamanan dan harta benda dunia. Tetapi pada warisan rohani kita.
Akan ada suatu masa dalam hidup kita ketika Yesus dengan sengaja ‘tertidur’. Kita seolah berdiri sendirian di tengah goncangan dan keributan kehidupan ini. Seolah TUHAN tidak menyertai dan bahkan tidak ada untuk kita. Di saat demikian, ketahuilah bahwa itu saatnya Yesus ingin kita bangkit, berseru kepada TUHAN, dan memperlebar iman kita ke tahap selanjutnya. Ingatlah, TUHAN kita setia akan janjiNya. Ketika DIA berkata bahwa DIA beserta kita, maka percayalah bahwa DIA pasti menyertai kita sampai pada akhirnya. Jangan membiarkan ketakutan mendikte kehidupan kita. Tetapi biarkanlah iman kita menentukan arah langkah hidup kita.
GOD bless!