Tidak Mementingkan Diri Sendiri | 1 Samuel 20:4 (TB)
2 min readYonatan berkata kepada Daud: “Apa pun kehendak hatimu, aku akan melakukannya bagimu.” 1 Samuel 20:4 (TB)
Keteladanan adalah kemampuan seseorang untuk menjadi dewasa. Dewasa secara rohani berarti mampu untuk melihat dan memercayai TUHAN dengan segenap iman, meski kita belum melihat atau bahkan belum mengerti apa yang sedang dikerjakan oleh TUHAN. Salah satu ciri kedewasaan juga adalah tidak egois dan tidak mementingkan diri sendiri, suatu kualitas kepribadian luar biasa yang dimiliki oleh seorang pangeran yang akan kita pelajari hari ini.
Yonatan Bin Saul, adalah seorang pangeran di Israel. Bukan hanya seorang pangeran biasa, Yonatan adalah putra mahkota dari Raja Saul. Artinya Yonatan adalah pewaris sah tahta Kerajaan Israel ketika Saul wafat. Tetapi karena dosa dan ketidaktaatan Saul, maka TUHAN memberikan Kerajaan Israel kepada Daud, sahabat terdekat Yonatan.
Yonatan memiliki semua alasan di dunia untuk memberontak, protes kepada TUHAN, bahkan untuk mencoba membunuh Daud, seperti Saul, ayahnya. Namun, Tidak seperti Saul, Yonatan mengerti rencana ALLAH yang kekal dalam hatinya. Yonatan tahu gambaran besar ALLAH. Yonatan tahu bahwa Daud adalah calon raja yang dipilih TUHAN. Sehingga, Yonatan bukan hanya tidak mencoba untuk menghentikan Daud mengambil alih posisinya, Yonatan bahkan membantu Daud melarikan diri dari rencana ayahnya untuk membunuh Daud. Wow!
Karakter tidak mementingkan diri sendiri yang dimiliki Yonatan begitu dominan, sehingga Daud pun terpesona olehnya. Menjadi orang yang tidak mementingkan diri sendiri bukan berarti menyangkal siapa diri kita. Bukan berarti mengabaikan identitas kita atau melupakan siapa diri kita. Tetapi mengerti dan menerima rencana TUHAN dalam hidup kita. Tidak mementingkan diri sendiri adalah mampu melihat sesuatu di luar diri kita, dan peduli. Mampu memberi dengan murah hati, dan mampu mengesampingkan agenda pribadi demi kepentingan orang lain. Kebesaran iman Yonatan, membuat dirinya mampu memilih untuk percaya dan bersandar pada rencana TUHAN bagi bangsanya. Yonatan melakukan hal yang dewasa dan mengutamakan bangsanya dan sahabatnya, serta yang terutama, mengutamakan rencana TUHAN, di atas kepentingan dirinya sendiri.
Yonatan kemudian tercatat dalam Alkitab dan sejarah sebagai salah satu tokoh ‘pahlawan’. Yonatan diabadikan sebagai seorang pahlawan oleh karena kerelaannya dalam melakukan kebenaran, walaupun tidak mengenakkan, tetapi menunjukkan kedewasaan pribadinya. Marilah kita juga mengikuti jejak Yonatan. Tidak mementingkan diri sendiri, peduli terhadap orang lain, dan percaya dengan sungguh-sungguh bahwa semua rencana TUHAN baik adanya.
GOD bless!