The Miracles | Efesus 1:11 (TB)

Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan — kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. (Efesus 1:11 TB)

Penulis masih tertarik untuk membahas cara memandang Kristus secara transaksional dan relasional. Renungan berjudul Pribadi-Nya sudah menguraikan arti dari kedua kata tersebut. Hari ini akan dijelaskan mengapa yang bersangkutan memandang Dia secara transaksional dan latar belakang menjadi relasional.

Yang bersangkutan memandang Kristus secara transaksional lantaran pemahaman yang masih minim. Karena baru saja menjadi orang Kristen atau sudah sejak dari kandungan tetapi belum mengerti makna Kristen yang sesungguhnya. Dalam tahap ini, mujizat segera Dia nyataknn agar yang bersangkutan tau bahwa Kristus benar nyata dan hidup. Ibarat tanaman yang bertumbuh dengan baik karena rajin memberi pupuk; menyiram dan merawatnya dengan baik, demikian halnya Kristus terhadap anak-anakNya.

Dia tidak hanya memberikan mujizat tetapi juga mendewasakan yang bersangkutan. Akan ada banyak doa yang tidak Dia jawab guna menyadarkan yang bersangkutan. Masih dapat bangun pagi dalam keadaan sehat, masih bernafas dengan lancar, masih dapat beraktivitas dengan baik sepanjang hari adalah bagian dari mujizat. Perlahan namun pasti, hati yang bersangkutan tergerak untuk memiliki waktu khusus denganNya. Motivasi awal masih belum tepat tetapi seiring berjalannya waktu mulai berubah, yaitu mengenal PribadiNya secara mendalam melalui saat teduh, pujian serta penyembahan. Merasakan ketenangan, sukacita, dan pengharapan baru setiap kali berelasi denganNya. Sampai pada suatu hari, yang bersangkutan mendengar dari orang terdekat dan merasakan sendiri perubahan yang terjadi pada dirinya.

Berubah menjadi pribadi yang dewasa rohani. Tak disangka bahwa segala permohonan doa di masa lalu tidak Dia lupakan. Saat masalah dan pergumulan berat datang, pandangan yang bersangkutan mujizat menjadi berubah. Bukan sebab tetapi akibat. Itulah yang ada dalam pikiran setiap orang yang sudah mengalami kedewasaan rohani.

Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!

Sumber:
https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=49&chapter=1&verse=11