The Crumbs that Fall | Matius 15:27 (TB)
2 min readKata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Matius 15:27 (TB)
Orang tua manapun yang baik pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Tidak jarang kita mendengar berbagai cerita tentang pengorbanan orang tua yang luar biasa, demi kepentingan dan kebaikan sang anak. Inilah yang dilakukan oleh si Ibu dari Kanaan, pada bacaan hari ini. Sejarah menceritakan bahwa bangsa Kanaan yang tinggal di sekitar wilayah yang berbatasan dengan wilayah bangsa Israel, yaitu orang bukan Yahudi, disebut dengan istilah anjing (atau anjing-anjing) oleh bangsa Yahudi. Suatu bentuk penghinaan karena cara hidup mereka yang tidak mengindahkan ALLAH dan menyembah berhala. Jadi, dalam budaya pada zaman itu, bangsa Yahudi memandang rendah orang-orang non Yahudi.
Namun demikian, Ibu dari Kanaan ini, nekad mendekati Yesus untuk memohon dengan sangat, agar Yesus berbelas kasihan menolong anaknya yang kerasukan setan dan sangat menderita. Walaupun menghadapi penolakan dan pengusiran yang memalukan dan menyakitkan, ibu ini tidak mundur, ia tetap memohon-mohon dengan sangat, demi pertolongan bagi anaknya. Bahkan saat Yesus berkata bahwa mujizatNya hanya tersedia bagi bangsa pilihan, yaitu Israel, Ibu ini dengan sangat rendah hati memohon hanya demi mendapatkan ‘remah-remah’ alias sisa-sisa yang terbuang dari jatah orang Israel. Sungguh seorang ibu yang luar biasa, terang bagi keluarganya.
Menjadi terang terkadang berarti kita harus melawan berbagai stigma dan dinding yang telah didirikan manusia, dan mampu menembus aturan budaya. Menjadi terang tidak selalu mudah, sebab seringkali, kita akan menemukan lebih banyak orang yang menolak pengaruh baik yang kita timbulkan daripada menerimanya dengan tangan terbuka. Yesus memuji ibu dari Kanaan ini, karena imannya yang berani menembus berbagai stigma budaya zaman itu.
Biarlah pada hari ini kita mengambil komitmen untuk meneladani Ibu dari Kanaan ini, yang tetap tegar menjadi terang bagi keluarganya, di tengah celaan dan cemooh orang-orang. Mari bekerja untuk kerajaan TUHAN, tidak peduli apa yang dunia katakan tentang kita, tekun memancarkan terang dan menjadi garam yang membawa pengaruh bagi sekitar kita, terlepas dari apapun yang dunia dirikan untuk menghalangi kita.
GOD bless!