Kasihilah Musuhmu! Sanggupkah? | Matius 5:44 (TB)
2 min read“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Matius 5:44 (TB)
Mengasihi orang yang telah menunjukkan kebaikan kepada kita merupakan hal yang wajar dan mudah. Kita melihat bahwa memberikan kasih kepada orang-orang seperti ini merupakan balas budi yang sudah seharusnya kita lakukan. Tetapi mengasihi orang yang telah menunjukkan kejahatan dan menyakiti kita adalah topik yang berbeda sepenuhnya.
Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, TUHAN memiliki kuasa untuk menghapus serta membinasakan segala sesuatu, dan mulai menciptakan kembali dari nol. TUHAN tidak memilih jalan itu, tetapi justru memilih mengasihi dan mengampuni manusia yang bangkit melawan Dia dan menjadi musuhNya. Bahkan mengutus AnakNya yang tunggal untuk datang ke dunia, mati di atas kayu salib untuk menebus dosa dunia.
Yesus pun berkata Dia datang bukan untuk orang benar, melainkan untuk orang berdosa, yang sebenarnya adalah ‘musuh’ ALLAH. Karena itu, Dia pun mengajarkan kepada kita untuk mengasihi dan berdoa bagi orang yang berdiri melawan kita, yang menjahati kita dan menyakiti kita. Dan bukan hanya itu, Kristus pun mengajarkan kepada kita untuk berbuat lebih kepada mereka. “Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu, yang mengingini bajumu, berilah juga jubahmu, dan yang memaksa engkau berjalan satu mil, berjalanlah bersamanya dua mil.” Inilah gambaran kasih yang sejati, inilah kasih Kristus.
Michael H. Hart dalam bukunya, “100 Tokoh yang Paling Berpengaruh di Dunia” menuliskan bahwa ia menempatkan Yesus Kristus sebagai orang ketiga paling berpengaruh setelah Nabi Muhammad sebagai tokoh pertama dan Isaac Newton sebagai tokoh kedua paling berpengaruh sepanjang sejarah dunia; karena ajaranNya untuk mengasihi musuh ini tidak dilakukan oleh para pengikutNya. “Jika para pengikut Kristus ini mengasihi para musuh mereka sesuai ajaranNya, maka saya akan menempatkan Yesus Kristus sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah umat manusia.”
Pada hari ini, marilah kita merenungkan hidup kita masing-masing. Apakah kita termasuk para pengikutNya yang menempatkan Ia di urutan nomor tiga? Marilah kita sungguh-sungguh meminta kepada TUHAN agar dimampukan untuk mengasihi orang-orang yang berbuat jahat kepada kita, seperti TUHAN telah mengasihi kita, ketika kita masih menjadi musuh TUHAN.
GOD bless!