Heart to Heart | Markus 11:25 (TB)
2 min read“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Markus 11:25 TB)
Menjaga privasi – yang penulis maksud di sini bukan supaya kehidupan pribadinya tidak terganggu melainkan untuk menjaga perasaan orang lain – sudah terjadi sebelum sosial media hadir dan semakin berkembang beberapa tahun terakhir. Ada sebuah buku untuk mencatat pengalaman pribadi serta keadaan emosinya ke dalam sebuah buku yang sering disebut dengan istilah buku diary. Buku diary tidak seperti sosial media yang pasti memiliki gembok sehingga mudah terbaca oleh orang lain dan dikhawatirkan akan memicu pertengkaran hebat sebab telah diceritakan kepada orang yang tersakiti atau orang yang melukai perasaan.
Entah melalui sosial media yang telah diatur privasinya atau menulis dalam buku diary, menulis pengalaman hidup dan keadaan emosi menandakan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki keberanian untuk mengaku salah dan meminta maaf. Menulis pengalaman hidup dan keadaan emosi tidak akan menimbulkan pertengkaran tetapi tidak menyelesaikan masalah. Bukan tidak boleh menulis pengalaman hidup dan keadaan emosi dalam sosial media atau buku diary melainkan lebih memilih untuk berdoa. Sebab doa tidak hanya melegakan perasaan melainkan juga menyadarkan kesalahan – jika yang bersangkutan berbuat salah – dan memberikan hati yang penuh dengan belas kasihan – jika yang bersangkutan tidak berbuat salah. Setelah itu, hati akan digerakkan untuk membaca FirmanNya guna meneguhkan dan memberikan keberanian dalam hati untuk segera berbicara secara empat mata kepada orang yang tersakiti atau orang yang melukai perasaan. Artikel hari ini penulis tutup dengan saran, mari tulis pujian dan penggalan ayat Firman Tuhan sehingga kita tidak perlu mengatur privasi dan tidak perlu takut jika buku diary dibuka oleh orang lain.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: