Haus dan Lapar | Mazmur 1:2 (TB)
2 min readTetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Mazmur 1:2 TB)
Sebelum membahas artikel hari ini lebih mendalam, terlebih dahulu penulis ajukan dua pertanyaan kepada pembaca. Pertanyaan pertama, seberapa lamakah pembaca dapat menahan lapar dan haus? Beberapa pembaca mengaku tidak sanggup menahannya meskipun hanya beberapa jam saja. Pertanyaan berikutnya, apakah yang dirasakan oleh tubuh jika tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama beberapa hari bahkan minggu? Penulis yakin pembaca dapat menjawabnya dalam waktu singkat β Β lemas, pusing bahkan dapat berakhir pada kematian. Seberapa banyak pembaca yang menjawab pertanyaan, tentu ada beberapa pembaca yang tidak menjadikan baca Alkitab sebagai gaya hidup lantaran tidak mengetahui bahwa bukan hanya jasmani yang dapat merasakan haus dan lapar melainkan juga rohani.
Secara umum, mobilitas tinggi dijadikan alasan mengapa tidak memiliki gaya hidup membaca Alkitab. Penulis tak bermaksud untuk menyinggung siapapun pembaca yang tidak menjadikan baca Alkitab sebagai gaya hidup melainkan hanya mengingatkan, pencapaian serta kesuksesan yang pembaca miliki saat ini tidak akan bertahan lama mengingat pelaksanaannya tidak dilakukan menurut standar kekekalan β nilai etis dan moral; integritas dan etos kerja yang tertulis dalam Alkitab.
Setiap dari kita tentu menginginkan berumur panjang dan anak-cucu dapat merasakan dan menikmati dengan tenang kesuksesan yang telah kita raih. Jika rasa lapar dan haus secara jasmani saja segera dipenuhi meskipun mobilitas begitu tinggi, seharusnya diterapkan juga pada kerohanian. Setelah membaca artikel hari ini, apakah mobilitas yang tinggi masih dijadikan alasan untuk tidak menjadikan baca Alkitab sebagai gaya hidup?
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Mazmur%201:2