Dekat di Hati | 1 Petrus 1:8 (TB)
1 min read
Dekat di Hati
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan. (1 Petrus 1:8 TB)
Dekade 1990-an merupakan generasi kedua handphone. Connecting people menjadi slogan sebuah merek handphone yang paling terkenal saat itu. Teknologi pada era tersebut belum terlalu canggih.
Itulah sebabnya belum ada video call untuk berkomunikasi tidak ada Google dan sosial media untuk mencari informasi. Hanya bisa telepon dan SMS, harus menonton televisi serta membaca buku dan media cetak. Sehingga yang jauh menjadi dekat, yang dekat tidak merasa diabaikan. Bukan berarti smartphone membuat yang dekat jadi jauh, yang jauh jadi dekat. Semua kembali pada keputusan yang dibuat oleh setiap individu. Jika yang bersangkutan bisa menempatkan diri dengan tepat. Kapan harus main gadget, kapan harus bersosialisasi. Dari penjelasan mengenai handphone, sebuah kesimpulan dapat kita ambil.
Kesimpulannya, membangun keintiman harus dilakukan setiap waktu. Tuhan itu dekat dengan semua orang. Bangunlah keintiman secara konsisten. Maka kita merasakan bahwa Tuhan begitu dekat. Jadi percaya bahwa Tuhan yang disembah adalah hidup dan berkuasa.
Tuhan, terima kasih sudah mengajarkan saya bahwa keterbatasan tidak menjadi alasan untuk tidak membangun keintiman, kemudahan tidak membuat gairah dalam membangun keintiman jadi luntur. Tolong ingatkan saya senantiasa untuk konsisten membangun keintiman sampai hati saya merasakan Engkau begitu dekat. Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: