Belajar Mengucap Syukur dengan Bersuara |1 Korintus 14:16 (TB)
1 min read
Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan “amin” atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? (1 Korintus 14:16 TB)
Paulus menasihatkan jemaat Korintus bahwa bahasa Roh hanya dapat digunakan apabila ada orang yang bisa menafsirkannya atau kita sendiri meminta Tuhan berikan kemampuan untuk menafsirkannya. Jika tidak, maka jemaat tidak akan berkata “amin” karena mereka tidak mengerti isi doa yang dinaikkan. (ayat 11-16)
Demikian halnya ketika menaikkan doa secara pribadi di rumah atau di tempat keramaian yang dinaikkan tanpa bersuara. Kita tidak bisa egois; hanya diri sendiri yang mengerti bagaimana cara mengucap syukur dalam doa. Oleh sebab itu, di rumah wajib diadakan mezbah keluarga dimana kita dapat melatih diri dalam menaikkan doa bersuara sehingga keluarga kita dapat berkata “amin” atas ucapan syukur yang kita naikkan. Tidak hanya itu saja, mereka bisa belajar mengenai kalimat yang harus diucapkan dalam menaikkan ucapan syukur, yang dapat mereka praktekkan pada saat menaikkan doa secara pribadi dan sewaktu-waktu tiba giliran mereka menaikkan doa dalam mezbah keluarga.
Seperti pada saat ibadah di gereja, berdoa dengan bahasa Roh juga tidak diperkenankan pada saat pelaksanaan mezbah keluarga apabila tidak ada satupun anggota keluarga yang ikut dalam mezbah keluarga mampu untuk menafsirkannya.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:
