Saat Badai Datang Aku Tetap Mengucap Syukur | Mazmur 42:12 (TB)
1 min readHati pemazmur begitu sedih dan gelisah saat mendengar perkataan musuh yang mengejeknya karena mereka beranggapan Dia tidak pernah ada. Pemazmur tidak menggubris ejekan musuh sebab ia yakin bahwa Dia benar-benar ada bersamanya dengan memberikan kekuatan dan pengharapan baru. Inilah yang membuat pemazmur begitu mengucap syukur.
Tidak hanya pemazmur, hati kita juga sedih dan gelisah apabila badai hidup yang berat berhembus sangat kencang dalam kehidupan kita. Badai kehidupan di zaman sekarang ini seperti: tetap hidup dalam kondisi ekonomi yang berkekurangan padahal sudah bekerja dengan giat, mengidap sakit keras yang tak kunjung sembuh padahal sudah berdoa dan berobat; tidaklah mengherankan apabila teman sepermaninan, teman kerja, teman kampus, bahkan keluarga kita sendiri yang melihat kondisi kita beranggapan bahwa Tuhan seakan tidak ada. Anggapan tersebut membuat badai kehidupan semakin kencang berhembus dalam hidup kita.
Biarlah artikel hari ini mengingatkan kita untuk tidak menggubris siapapun yang menganggap Tuhan tidak ada. Jangan pernah menyalahkan Tuhan saat badai hidup menerpa melainkan jadikanlah sebagai pengingat untuk senantiasa mengucap syukur karena Dia selalu ada untuk mendengar jeritan dan isak tangis kita. Yakinlah bahwa Dia akan memberikan kekuatan dan penghiburan sampai kondisi kita kembali baik.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: