Follow Him | Matius 4:19 (TB)
2 min readYesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Matius 4:19 (TB)
Dalam Alkitab, kita melihat banyak kisah tentang panggilan TUHAN untuk mengikut dan melayani DIA. Semua kisah tersebut unik, dengan cara yang berbeda, dan bagi setiap individu yang sungguh berbeda juga, baik sifat, karakter, latar belakang, dan dari zaman yang berbeda. Tugas yang diberikan pun berbeda-beda, tetapi tujuannya sama, yaitu bekerja sebagai agen Kerajaan Surga.
Saat membayangkan menjadi salah satu tokoh Alkitab yang secara langsung mendapatkan panggilan TUHAN, ketika kita tumbuh besar secara rohani, kita dapat melihat bahwa bukanlah cara mendengar yang menjadi tujuan kekaguman yang seharusnya, melainkan respon setiap tokoh Alkitab terhadap panggilan TUHAN. Ayat Firman hari ini mengingatkan kisah dari setiap murid Yesus pada saat mereka pertama kali dipanggil. Apa kira-kira yang dikatakan orang ketika mereka meninggalkan pekerjaan, stabilitas, dan kenyamanan hidup mereka yang telah mereka jalani selama ini untuk mengikut seorang Rabi yang tidak mereka kenali?
Dalam budaya Yahudi saat itu, adalah suatu kehormatan saat mendapat panggilan langsung untuk dimuridkan oleh seorang Rabi. Karena sebagian dari mereka adalah nelayan, maka memang adalah suatu kehormatan untuk menjadi murid dan pengikut Yesus, karena latar belakang sebagian murid yang rendah bagi masyarakat. Walaupun para murid banyak menanggung malu saat Yesus kemudian ditolak, bahkan ditangkap dan disalibkan. Tetapi bagi sebagian murid dengan latar belakang dan keadaan yang lebih baik, punya kehidupan dan pekerjaan yang stabil dan sukses, misalnya Matius, si pemungut cukai. Respon Matius seperti yang dikisahkan dalam Matius 9:9-10, sungguh tidak masuk akal dan tidak logis!
Dikisahkan bahwa Yesus hanya berkata, “Ikutlah AKU”, Matius langsung berdiri dan mengikut Yesus. Bahkan kemudian Matius mengadakan pesta perpisahan bagi teman-teman sejawatnya di mana Yesus duduk makan bersama para pemungut cukai. Profesi pemungut cukai pada zaman itu adalah profesi yang menjamin kesuksesan dan kekayaan. Apa yang membuat Matius dengan mudah meninggalkan segala kekayaan dan kuasa sebagai pemungut cukai dan mengikut Yesus, seorang Rabi yang miskin dan tidak punya apa-apa (Matius 8:20)?
Jawabannya adalah karena setiap orang yang menerima panggilanNya, tahu dan menyadari bahwa panggilan itu jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini, jauh lebih berharga dari semua kekayaan yang dunia tawarkan. Bukan hanya mahkota dan kehidupan kekal yang nanti akan kita peroleh, tetapi juga penyertaan, pembelaan, kekuatan, hikmat, dan damai sejahtera yang menjadi milik kita selama pengiringan kita kepada Kristus di dunia ini. Meneladani para tokoh Alkitab, mari kita juga dengan mantap berkata “Ya” dan langsung mengikut DIA, saat DIA berkata kepada kita, “Mari ikutlah AKU!”
God bless!