Si Kecil Bernyali Besar | 1 Samuel 17:45 (TB)

“Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” 1 Samuel 17:45 (TB)

Secara alamiah, ukuran merupakan salah satu faktor penentu terpenting keberhasilan sebuah organisme untuk dapat bertahan hidup di alam liar. Kita sebagai manusia juga secara alami sudah terprogram untuk selalu, -bahkan terkadang tanpa sadar-, berpikir bahwa segala yang besar pada umumnya akan selalu menang dibanding sesuatu yang kecil. Yang besar yang menang, yang kuat yang menang. Itulah hukum alam. Namun bagi TUHAN tidaklah demikian. TUHAN tidak melihat dengan mata dan pandangan manusia. TUHAN tidak terikat dan tidak tunduk di bawah aturan hukum alam. TUHAN lah yang membuat aturan hukum tersendiri. DIA penguasa semesta.

Demikian pun dengan Daud. Meskipun Daud kecil, masih sangat muda dan tidak berpengalaman, bahkan Alktab menuliskan bahwa ia sangat belia dan pipinya masih kemerah-merahan. Juga Daud adalah anak bungsu yang tidak dihargai dan dipandang sebelah mata oleh orang-orang, khususnya keluarganya sendiri, yaitu ayah dan kakak-kakaknya. Namun si kecil ini memiliki nyali seukuran raksasa, karena ia memiliki ALLAH yang besar dan dahsyat dalam hatinya, dan di pihaknya. Apapun dan siapapun yang menghadangnya, dengan berani dihajarnya. Singa dan beruang pun telah dihadapinya dengan tangan kosong. Bahkan Daud menyamakan Goliat dengan singa ataupun beruang yang telah dibunuhnya itu, karena berani menghina para pasukan dari ALLAH-nya yang dahsyat, yang dipercayainya sepenuh hati.

Kisah Daud melawan Goliat yang ikonik ini telah menjadi metafora di dunia sekuler yang digunakan ketika mendeskripsikan sesuatu yang besar melawan sesuatu yang kecil. Hal yang kadangkala dilupakan banyak orang adalah, terlepas dari perbedaan Daud dan Goliat yang luar biasa kontras, si kecil Daud adalah pemenang dari pertarungan ini! Inilah yang menjadi fokus kisah Alkitab ini, bahwa besar atau kecil bukanlah faktor penentu kemenangan dan kesuksesan. Melainkan keikutsertaan penyertaan TUHAN dimasukkan dalam rumus perhitungan dan pertimbangan. Itulah yang menentukan kemenangan atau keberhasilan ‘si kecil’.

Seringkali kita pun sebagai manusia lupa akan hal ini. Kita terlalu terfokus pada besarnya masalah yang kita hadapi dan betapa kecilnya kuasa dan kemampuan yang kita miliki, sehingga kita lupa bahwa si kecil pun dapat menang asalkan ada TUHAN yang menopang dan menyertai! Terutama pada saat kita maju untuk membela kebesaran nama TUHAN, Sang Penguasa dan Raja segenap bumi. Hari ini, tidak peduli seberapa kecilnya kita, yakinlah dan percayalah bahwa TUHAN kita jauh lebih hebat dan besar dari segala raksasa masalah yang menghadang kita.
GOD bless!