Sabar dalam Penderitaan | Matius 5:10 (TB)
1 min readBerbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Matius 5:10 TB)
Setiap dari kita pernah mengalami saat teriris pisau, terjatuh di jalan, tertancap pecahan kaca bahkan ada di antara kita pernah mengalami kecelakaan atau menjadi korban suatu musibah. Rasa sakitnya akan mereda setelah dibersihkan dengan alkohol, diberi obat merah, plester, dan penanganan medis lainnya. Beda rasanya dengan sakit yang tak berdarah – hati dan perasaan yang terluka. Sakit tak berdarah dimulai saat berkomitmen untuk bertobat dari kesalahan dan pelanggaran yang kita buat di masa lalu. Dalam perjalanan menuju pertobatan sampai akhirnya kita hidup di dalamnya, nasihat dan petuah tersampaikan lebih menyakitkan dari sebelumnya – perkataan pedas, caci maki dan kalimat vonis. Kondisi tersebut tidak terjadi dalam kurun waktu yang sebentar mengingat pertobatan membutuhkan proses dan konsistensi, membuat perihnya semakin dalam.
Mengingat olok-olok yang dialamatkan kepadaNya dan cambukan yang mendarat di tubuhNya saat proses persidangan hingga tiba waktunya Dia menghembuskan nafas terakhir menjadi obat termujarab untuk menyembuhkan kita dari sakit tak berdarah – mendorong kita agar tidak jemu-jemu meminta kekuatan dalam doa supaya tidak menyimpan kepahitan kepada mereka yang telah memberikan nasihat dan petuah yang menyakitkan hati melainkan jadi acuan agar lebih cepat bertobat.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: