Jangan Serakah | 2 Raja-Raja 5:20 (TB)
2 min readBerpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: “Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya.” 2 Raja-Raja 5:20 (TB)
Bacaan Firman hari ini menceritakan suatu kisah yang mengerikan, suatu ‘sad ending’ dari kehidupan seseorang yang tidak tahu berkata cukup dan malah menginginkan apa yang bukan miliknya. Ya, keserakahan bukan hanya tentang menginginkan terlalu banyak dari sesuatu. Namun keserakahan juga adalah tentang mengingini sesuatu yang bukan milik kita dan tidak seharusnya kita miliki.
Kisah dalam 2 Raja-Raja ini menceritakan bagaimana Gehazi, bujang Elisa, mengejar Naaman yang telah disembuhkan oleh TUHAN melalui pertolongan Elisa, untuk meminta sesuatu sebagai upah kesembuhannya. Gehazi tentunya tidak memiliki andil sama sekali dalam kesembuhan Naaman sehingga ia layak menerima upah. Bahkan Elisa pun tidak mau menerima apa-apa karena Elisa tahu bahwa kesembuhan yang diperoleh Naaman adalah karya TUHAN. Elisa hanya menyampaikan kepada Naaman cara untuk menerima kesembuhan tersebut, sehingga ia merasa tidak berhak atas upah yang ingin Naaman berikan.
Sebaliknya, Gehazi, dengan hati yang serakah malah mengingini pemberian Naaman, walau ia tidak berhak menerimanya. Dan akibat keserakahannya, kengerian menimpa. Gehazi menerima kutuk penyakit Naaman dan ia menjadi kusta. Yang lebih mengerikan adalah bukan hanya Gehazi yang menjadi kusta, tetapi dikatakan bahwa kusta itu melekat pada anak cucu Gehazi sampai selama-lamanya! Sungguh mengerikan! Akibat satu orang kepala keluarga memiliki hati yang serakah, seluruh keluarga sampai seluruh keturunan ikut menanggung akibat keserakahannya sampai selamanya.
Hari ini mari introspeksi diri. Jangan sampai kita kedapatan memiliki hati yang serakah. Sebab bukan hanya kita sendiri yang menanggung akibatnya, tetapi juga seluruh keturunan kita. Dan hal ini sangat mengerikan. Karena itu miliki hati yang mampu berkata cukup dan selalu belajar mengucap syukur dalam segala hal. Alhasil hidup kita akan bahagia.
GOD bless!