1 Hal Baik | Markus 2:27-28 (TB)
2 min readLalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” (Markus 2:27-28 TB)
Satu minggu sama dengan tujuh hari. Dalam kalender, hari ketujuh jatuh pada hari Sabtu bukan Minggu. Hari Sabtu merupakan hari peristirahatan guna memulihkan kondisi jasmaniah, memuji dan menyembahNya serta bercengkerama dengan sanak saudara tetapi dipelintir oleh orang Farisi sebagai peraturan yang dipaksakan kepada orang lain untuk melakukannya. Hingga tiba waktunya Anak Manusia datang untuk menggenapi hukum Sabat.
Hari peristirahatan tidak hanya dipelintir oleh orang Farisi. Sebagian orang yang tidak bekerja pada tempat yang menyajikan kebutuhan jasmaniah, menjadikan hari tersebut sebagai hari untuk bermalas-malasan dan menghamburkan uang bukan untuk bercengkerama dengan sanak saudara. Jika pembaca atau mungkin orang yang pembaca kasihi tergolong dalam kategori orang yang baru saja penulis sebutkan, izinkanlah penulis untuk mengingatkan bahwa hari perhentian bukanlah hari untuk bermalas-malasan dan menghamburkan uang! Buanglah jauh pemikiran semacam itu dan arahkan pandangan pada tujuan Sabat yang sesungguhnya agar tumbuh dalam hati dan pikiran untuk melakukan satu hal baik. Lakukanlah terlebih dahulu sedikit demi sedikit, seperti menyiram tanaman, membantu orangtua menyiapkan bahan untuk memasak, memijat kepala; punggung atau kaki orangtua yang pegal. Ala bisa karena biasa, dimulai dari sedikit namun konsisten melakukannya akan menolong kita untuk melakukan hal yang lebih besar. Dengan mengarahkan pandangan kita terhadap tujuan Sabat yang sesungguhnya, secara tidak langsung sudah menghargai Dia.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: