Melangkah Bersama | Yesaya 41:10 (TB)
2 min readJanganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yesaya 41:10 TB)
Perjalanan antar pulau dan negara hanya dapat ditempuh dengan pesawat. Demi keselamatan penerbangan, terlebih dahulu dilakukan pengecekan serta memberikan panduan yang wajib dipatuhi oleh sang penumpang meskipun sudah sering naik pesawat, yaitu mengenakan sabuk pengaman, duduk di kursi masing-masing ketika hendak take off dan landing, tidak mengaktifikan ponsel – beberapa penumpang tidak mematuhinya selama penerbangan karena mengaktifkan airplane mode agar dapat mengusir kebosanan selama penerbangan dengan mendengarkan musik dan video atau menuntaskan pembacaan Alkitab – serta keluar dari pesawat setelah mendapat instruksi. Setelah semua panduan selesai disampaikan oleh pihak maskapai dan sang penumpang telah mematuhinya, langkah selanjutnya ialah berdoa dan percaya bahwa pesawat dapat landing dengan selamat. Hanya dengan cara demikian yang dapat membuat sang penumpang segera tenang kembali ketika pesawat mengalami turbulensi – guncangan yang terjadi akibat gerakan angin yang tidak stabil.
Menjadikan Kristus sebagai penguasa tunggal dalam hidup merupakan pelajaran yang dipetik dari uraian penulis pada paragraf pertama. Kristus diibaratkan sebagai pihak maskapai yang melakukan pengecekan pesawat dan memberikan panduan kepada sang penumpang sementara pendeta diibaratkan sebagai pesawat. Tidak hanya pendeta melainkan semua orang harus memiliki gaya hidup membaca Alkitab serta meneliti, merenungkan dan melakukannya. Tentu saja hidup tidak menjadi lebih mudah tetapi kekuatan senantiasa diberikanNya dan berkat tidak berhenti mengalir hingga akhir hayat selama yang bersangkutan tetap konsisten menjadikan Kristus sebagai penguasa tunggal sepanjang hidupnya. Bukan hanya itu, setiap perkataan yang terucap tidak akan menjadi batu sandungan sebab yang bersangkutan telah menjadi teladan. Kembali penulis menekankan, menjadikan Kristus sebagai penguasa tunggal tidak boleh dilakukan hanya satu hari atau satu bulan melainkan sepanjang hidup.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, amim!
Sumber: