The Bodyguard | Amsal 31:23 (TB)
2 min read“Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.” Amsal 31:23 (TB)
Pengawal, atau istilah kerennya bodyguard, adalah jenis petugas sekuriti atau penjaga keamanan. Sebagai petugas keamanan, seorang bodyguard pastilah seseorang yang kuat karena dipekerjakan untuk menjaga seseorang yang terkenal atau memiliki posisi penting. Sebagai contoh: tokoh masyarakat yang penting seperti kepala negara, kepala pemerintahan, gubernur, serta artis atau aktor yang mempekerjakan bodyguard. Pekerjaan seorang bodyguard adalah menjaga majikannya dari bahaya-bahaya seperti pencurian, penyerangan, penculikan, pembunuhan, pelecehan, ancaman atau pelanggaran kriminal lainnya. Tentunya, seorang bodyguard pasti lebih kuat daripada orang yang dijaga atau dilindunginya.
Dalam keluarga, Alkitab jelas menuliskan peran suami adalah sebagai kepala keluarga, menjadi pemimpin keluarga, menjadi imam dalam keluarga. Dan Alkitab mengajarkan bahwa peran istri (dan ibu) adalah penolong bagi suami dan penopang bagi seluruh keluarga. Seorang penolong jelas harus lebih kuat daripada orang yang ditolongnya. Seringkali persepsi tentang seorang perempuan digambarkan sebagai lemah lembut dan tidak berdaya. Namun Amsal 31 mengajarkan bahwa seorang perempuan memang harus lemah lembut, tetapi bukan berarti tidak berdaya. Karateristik wanita sejati yang diajarkan oleh Amsal 31 adalah wanita seharusnya bijaksana, cerdik, rajin, lemah lembut dan baik hati. Perjanjian Baru pun mengajarkan bahwa karateristik seorang istri adalah yang bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangga, dan baik hati (Titus 2:5). Istri yang demikian adalah istri yang mengangkat martabat suami dan tidak mempermalukan keluarga.
Benarlah pepatah yang mengatakan, “di balik setiap pria sukses, ada seorang perempuan hebat di belakangnya”. Tugas seorang perempuan (istri dan ibu) bukanlah tugas sederhana. Seorang perempuan benar-benar harus kuat dan bijaksana untuk bisa menjadi penopang keluarga. Karena suami adalah kepala, maka penulis mengibaratkan istri sebagai leher yang menopang kepala dan menggerakkan kepala ke arah yang benar. Dalam analogi sebuah rumah pun, jika suami adalah atap yang memayungi rumah, maka istri adalah dinding yang menopang atap rumah tersebut. Dinding rumah harus kuat, agar atap bisa memayungi rumah dengan kokoh.
Dapatlah disimpulkan bahwa seorang istri dan ibu adalah bodyguard rohani keluarga yang bertugas menjaga dan melindungi serta memastikan agar seluruh keluarga tetap bersatu berjalan di dalam jalan yang benar dan tetap berada di dalam hadirat TUHAN. Artinya seorang istri dan ibu harus menjadi terang di dalam keluarga, menolong dan mendampingi suami, serta mendidik anak-anak di dalam terang Firman TUHAN. Pertanyaannya adalah dari manakah seorang perempuan bisa memperoleh kekuatan dan kebijaksanaan untuk menjadi bodyguard keluarga? Jawabannya adalah dari senantiasa duduk dalam hadirat TUHAN, dan dari suka mempelajari Firman TUHAN, sebab itulah sumber kekuatan dan hikmat yang sempurna.
Biarlah renungan hari ini menjadi berkat bagi para perempuan hebat, bodyguard keluarga yang handal, yang mencintai Hadirat dan Firman TUHAN, dan yang menjadi terang yang mencerahkan kehidupan seluruh keluarga.
GOD bless!