Sukacita Dalam Kesesakan | Habakuk 3:17-19 (TB)

“Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”

Habakuk 3:18 (TB)

Helen Keller merupakan seorang tokoh sastra Inggris terkenal dari Amerika, yang kisah hidupnya telah menginspirasi banyak orang. Tidak seperti tokoh sastra lain, Keller yang notabene berkecimpung dalam dunia yang sangat membutuhkan kemampuan dasar penglihatan, pendengaran, dan kemampuan berbicara, justru sama sekali tidak memiliki semua kemampuan ini! Namun Keller, yang sejak berusia sangat muda telah kehilangan sebagian besar inderanya, justru menjadi ikon perjuangan orang-orang yang cacat, berkekurangan, dan tertindas. Keller, semasa hidupnya, menuliskan bahwa “meski dunia dipenuhi orang-orang yang menderita di dalam kesesakan, dunia juga dipenuhi orang-orang yang menang atas kesesakan itu.”

Ketika kita berada di dalam kesesakan, sepertinya kita punya alasan yang sangat wajar untuk protes dan bersungut-sungut tanpa henti. Namun salah satu hal yang menentukan nilai karakter seseorang adalah kemampuannya untuk bersyukur di dalam krisis. Sebagai orang Kristen, kita justru memiliki lebih banyak alasan untuk tidak bersungut-sungut dan mulai bersyukur, sebab sesesak-sesaknya situasi kita sekarang, kita tetap punya TUHAN yang kasih setiaNya tanpa batas kepada kita dan yang kebaikanNya tidak henti-hentinya mengalir bagi kita.

Marilah pada hari ini, kita kembali menghadap kepada TUHAN, meminta ampun atas segala sungut-sungut yang telah kita nyatakan dan sebaliknya, mari mulai menaikkan puji-pujian dan syukur kita, sebab justru di dalam kesesakan, TUHAN akan menyatakan kekuatan penuhNya di dalam hidup kita!
God bless!