Penetralisir Amarah | 1 Samuel 25:33 (TB)
2 min read“Terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.” 1 Samuel 25:33 (TB)
Marah merupakan sebuah emosi yang diprogram dalam hidup manusia, sejak manusia lahir. Marah merupakan reaksi terhadap kekecewaan atau frustrasi yang sepenuhnya normal untuk dilampiaskan, sebagai manusia biasa. Meski demikian, Firman TUHAN memiliki pandangan yang spesifik mengenai amarah.
Firman TUHAN pada bacaan hari ini dengan jelas mengimplikasikan bahwa amarah bukanlah hal yang bijaksana untuk dilakukan. Amarah dapat berujung kepada berbagai perilaku yang membahayakan baik bagi kita, maupun sesama kita. Firman TUHAN mengajarkan bahwa kebijaksanaan dan amarah tidak cocok satu sama lain. Orang bijaksana adalah orang yang menghindari pertikaian, pertengkaran, bahkan pertumpahan darah yang disebabkan oleh amarah, bukan malah yang mengumbar emosi. Orang bijaksana juga adalah orang yang mampu meredam emosi diri sendiri bahkan mampu meredam amarah orang lain. Rahasia penguasaan diri ini tentu berasal dari tempat yang serupa dengan tempat kebijaksanaan muncul, yaitu dari Firman TUHAN.
Biarlah hari ini kita belajar untuk menjadi orang yang sabar, tenang, mampu mengendalikan diri dan situasi, mampu meredam amarah diri sendiri dan mampu berpikir dan bertindak cepat dengan rendah hati, untuk meredam amarah orang lain dan memperbaiki situasi yang memanas, seperti yang dilakukan Abigail, sang wanita bijak yang berhasil menetralisir amarah Daud sehingga seluruh keluarganya terhindar dari bencana, dalam bacaan Firman Tuhan hari ini. Mari berkomitmen untuk dapat berpegang pada Firman TUHAN lebih lagi, agar kita beroleh hati yang bijaksana dan kemampuan yang lebih baik lagi untuk menguasai diri.
God bless!