Pelita Tuhan | Amsal 20:27 (TB)
2 min read
Pelita Tuhan
Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. (Amsal 20:27 TB)
Penulis akan memulai renungan hari ini dengan dua analogi. Analogi yang merujuk kepada manusia dan Roh Allah.
Analogi pertama, rumah yang gersang; kotor dan banyak yang rusak karena telah lama tak menempatinya. Analogi kedua, aktivitas terganggu akibat bola lampu terputus. Hati tergerak untuk segera memperbaikinya sendiri atau mencari tukang; segera mengganti bola lampu dengan yang baru.
Hati tergerak karena tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Ada pertanyaan yang muncul saat menuliskan kedua analogi tersebut. Berapa banyak orang yang menyadari bahwa diri mereka adalah rumah yang telah lama tak dihuni dan bola lampu yang putus?
Tentu pembaca bertanya-tanya, apa maksudnya? Penulis akan jelaskan maksud dari pertanyaan tersebut dengan menjelaskan makna dari kedua analogi. Dosa membuat hidup manusia jauh dari tujuanNya yang semula. Hati menjadi gelap sehingga memiliki kecenderungan untuk berbuat jahat. Setiap orang Kristen mengetahui hal tersebut tetapi hanya sedikit yang tergerak.
Tergerak untuk meminta Dia memurnikan hati. Tergerak untuk menyelidiki FirmanNya setelah membaca. Tidak hanya sekali tetapi setiap saat dan setiap waktu. Sehingga kita dapat dengan jelas merasakan jamahan tanganNya dan mendengar suaraNya. Tak berhenti sampai di situ, kita tidak mengulur-ulur waktu untuk melakukannya.
Renungan hari ini diakhiri dengan sebuah pertanyaan. Apakah pembaca termasuk dalam kategori orang Kristen yang penulis maksud? Jika ya, segeralah bergerak untuk membangun keintiman dan menyelidiki FirmanNya agar hati tergerak untuk melakukannya.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:


