Lakukan Segera | Kejadian 22:3 (TB)
2 min readKeesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. (Kejadian 22:3 TB)
Kemarin siang, penulis melihat postingan dari salah seorang pendeta yang menjelaskan bahwa keintiman memberikan hikmat dan gairah untuk segera melakukan setiap tugas yang diberikanNya walaupun harus menanggung resiko yang berat. Untuk memudahkan pembaca memahami maksud dari postingan pendeta tersebut, penulis akan menguraikan sebuah kisah dalam Perjanjian Lama yang sudah tidak asing lagi di telinga.
Setelah sekian lama, akhirnya Ishak yang telah dijanjikanNya kepada Abraham terlahir ke dunia. Hingga suatu saat ia harus menerima kenyataan bahwa anak itu harus dikorbankan bagiNya. Sebagai seorang ayah, tentu saja perasaan sedih berkecamuk dalam hati tetapi ia juga mengetahui bahwa mengorbankan Ishak merupakan tugas dariNya. Itulah sebabnya, ia memilih untuk taat dan melakukannya tanpa mengulur waktu. Dari kisah Abraham kita menjadi paham bahwa keintiman memberikan hikmat untuk membedakan mana tugas yang dari Tuhan dengan khayalan kita semata sehingga semua tugas dapat dilakukann dengan segera. Melalui keintiman juga, kita diberikan kekuatan untuk menyangkal perasaan yang timbul ketika mendapatkan tugas dariNya – perintah untuk memberitakan Injil, menanggalkan manusia lama, berekonsiliasi dengan orang yang telah menyakiti hati, dan tetap menaati perintahNya ketika berada dalam lingkungan yang penuh dengan penyimpangan sosial.
Akhir kisah, anak itu tidak jadi dikorbankan sebab telah digantikanNya dengan seekor domba. Dengan kata lain, berkat selalu tersedia bagi barangsiapa yang melakukan tugas dariNya. Apa yang penulis uraikan dalam artikel hari ini harus diberitakan kepada sesama agar mereka membina keintiman sebab hanya dengan cara itulah yang dapat menolong mereka untuk tidak mengejar berkat melainkan membina keintiman terlebih dahulu.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:https://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Kej%2022:3