Komunikasi | Markus 9:32 (TB)
1 min readMereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya. (Markus 9:32 TB)
Malu bertanya sesat di jalan merupakan peribahasa yang sudah tidak asing di telinga. Makna dari peribahasa tersenut ialah, orang yang segan bertanya atau bertanya kepada orang yang salah pasti tidak akan menemukan jalan keluar dari persoalan yang sedang menari-nari dalam hati dan pikirannya. Dengan kata lain, bertanya merupakan bagian dalam berkomunikasi. Apa yang baru saja penulis uraikan sangat cocok disematkan kepada para murid yang mendengar penjelasan mengenai penderitaan, kematian, dan kebangkitanNya. Mereka tidak mau bertanya lantaran belum mengerti tetapi segan dan pasti akan ditegurNya karena kurang percaya.
Penulis tidak menyalahkan pembaca atau orang yang pembaca kasihi yang tidak memiliki keberanian bertanya akibat trauma masa lalu atau pernyataan yang pernah didengar sehingga tumbuh anggapan dalam hati bahwa mereka akan dicaci maki bahkan dipandang sebelah mata. Namun demikian, penulis tidak menyetujui apalagi membenarkan sebab dapat menimbulkan pertengkaran bahkan kerugian bagi diri sendiri, keluarga, gereja, dan tempat kerja. Melalui artikel hari ini, penulis ingin menyemangati pembaca atau orang yang pembaca kasihi yang saat ini sedang hidup dalam trauma agar memberanikan diri untuk bertanya jika ada sesuatu yang tidak dipahami, entah itu jobdesc, rundown maupun dresscode saat melaksanakan pelayanan gereja dan tempat kerja kemudian jadikanlah sebagai gaya hidup agar kesalahpahaman, perpecahan, dan kerugian tidak terjadi.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: