Jangan Menyerah | Matius 14:30-31 (TB)
2 min readTetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius 14:30-31 TB)
Ada masa dimana kita menikmati berkat seperti orang-orang yang baru saja makan sampai kenyang dan ada masanya juga kita berdukacita karena besarnya badai yang menerpa kita seperti yang dirasakan oleh Petrus dan murid-muridNya yang lain. Penulis ingin memberikan contoh sederhana agar pembaca memahami apa yang penulis maksudkan.
Begitu besar hikmat yang Tuhan berikan sehingga pelayanan di tempat kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar, membuat hati atasan di kantor begitu senang lantaran melihat kepuasan konsumen dan target yang selalu tercapai. Hingga suatu hari badai datang menerpa melalui rekan sejawat yang tidak senang melihat keberhasilan serta pujian yang kita terima dari atasan atau mungkin karena kondisi pasar yang sedang tidak baik sehingga berperngaruh pada pencapaian target sehingga ada beberapa di antara kita harus mengalami PHK. Keberhasilan yang kita alami saat melaksanakan pelayanan di tempat kerja membuat segala sesuatu dapat diperoleh dengan mudah hingga tiba waktunya kondisi ekonomi kembali menurun. Kondisi ini membuat kita jadi patah semangat kemudian putus asa, menyerah bahkan sampai ada yang jatuh sakit.
Badai diizinkanNya terjadi karena Dia tau bahwa sukacita yang terus-menerus atas keberhasilan dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang sombong. Dia tidak bermaksud jahat melainkan supaya kita ingat bahwa keberhasilan yang didapat adalah anugerah dariNya. Lebih dari itu, Dia ingin kita jujur mengakui kelemahan kita sebagai manusia, yaitu sombong dan merasa diri paling hebat. Nasihat dari orang-orang terkasih, khotbah serta kesaksian yang kita lihat dan dengar merupakan sarana yang Dia gunakan untuk membangkitkan semangat dan mengingatkan agar kita tidak salah paham padaNya.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=40&chapter=14&verse=30