I Need it! | Yakobus 1:5-6a (TB)
2 min readTetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang. (Yakobus 1:5-6a TB)
Ada suatu masa dimana seseorang menginginkan suatu barang. Agar dapat memiliki barang yang diinginkan, tentunya yang bersangkutan akan menyediakan waktu untuk mencari barang tersebut kemudian membelinya. Ada suatu masa dimana seseorang mendengar melalui khotbah atau membacanya secara langsung dalam Alkitab mengenai sebuah pernyataan yang menyatakan, bahwa tidak baik jika manusia itu seorang diri saja. Pernyataan tersebut mengingatkan bahwa teknologi secanggih apapun tidak dapat mengubah kenyataan, bahwa setiap manusia membutuhkan sesamanya, secara khusus bagi orang yang sudah berusia lanjut. Perbedaan paling mencolok terjadi ketika seseorang memiliki keterbatasan waktu dan sedang mengalami kelelahan fisik. Dengan hati penuh sukacita, seseorang akan mencari barang tersebut tetapi tidak kepada orang yang membutuhkan pertolongan.
Hal ini juga terjadi dalam Kekristenan. Setiap orang tentu mengetahui dan merasakan kebaikanNya dalam hidup tetapi banyak orang tidak membalas kebaikanNya padahal hidup tak dapat berjalan tanpa kebaikanNya. Setiap orang tentu mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial tetapi banyak orang memilih nyaman seorang diri. Setiap orang tentu mengetahui bahwa Dia merupakan sumber hikmat tetapi banyak orang tidak mau memintanya padahal hikmatNya merupakan pedoman serta fondasi hidup. Kesadaran baru tumubuh tatkala hidup sedang diterpa masalah yang berat dan tidak ada yang peduli.
Bagi pembaca atau mungkin orang yang pembaca kasihi seperti yang penulis uraikan dalam artikel hari ini, ingatlah ketika sedang menginginkan sebuah barang. HikmatNya jauh lebih berharga dari barang yang pembaca atau orang yang pembaca kasihi inginkan dan salah satu hukumNya ialah mengasihi sesama. Pemahaman inilah yang akan menggerakkan pembaca atau orang yang pembaca kasihi untuk meminta hikmatNya dan hati seperti hatiNya. Dengan demikian, pembaca dan orang yang pembaca kasihi diberikan kemampuan dalam menentukan sikap dan tindakan serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang benar tanpa ada yang merasa dirugikan serta diberikan kasih seperti kasihNya. Jangan berhenti meminta hikmatNya dan hati seperti hatiNya meskipun masalah telah selesai.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=59&chapter=1&verse=5