Dibalas dengan Cinta | Kolose 3:8-9a (TB)
1 min readTetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai. (Kolose 3:8-9a TB)
Ketika penulis masih remaja, ada sebuah lagu sekuler yang sering penulis dengar. Penggalan liriknya adalah sebagai berikut, βInikah cara dirimu membalas tulus cinta yang t’lah kuberi? Menyakitkan bila cintaku dibalas dengan dusta.β Lagu tersebut menjelaskan secara tersirat bahwa pada umumnya, reaksi seseorang ketika mengetahui bahwa dirinya telah dibohongi oleh siapapun orangnya, caci maki dan sumpah kutuk terucap dari mulut. Tak ingin rasanya membuka pintu maaf dan bila perlu, kebohongan tersebut harus dibalaskan.
Nats dalam artikel yang berjudul Pesan Cinta dari Golgota dan Kumau Seperti Yesus mencatat perkataan yang diucapkanNya sesaat sebelum Dia menyerahkan nyawaNya kepada Bapa. Perkataan tersebut seharusnya tidak sekedar menjadi pengetahuan melainkan jadi acuan untuk membalas kebohongan dengan cinta. Dengan kata lain, ketika tahu bahwa diri telah dibohongi, besarkanlah hati untuk mengampuni; nasihatilah bahwa kebohongan hanya membuat hidup dibayangi oleh rasa ketakutan; bimbinglah agar kejujuran dijadikan sebagai gaya hidup.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=51&chapter=3&verse=8