Mentari Takkan Pudar | Hakim-Hakim 16:30b (TB)
2 min readYang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya. (Hakim-Hakim 16:30b)
Simson adalah seseorang yang telah dipersiapkan TUHAN menjadi ‘superhero’ bagi bangsanya, bahkan sejak sebelum ia muncul sebagai janin dalam kandungan ibunya. Ibunya pun diperintahkan memelihara diri dengan baik untuk mengandung dan melahirkan sang ‘superhero’ Israel ini. Simson lahir dan tumbuh besar dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Nama Simson berarti ‘sinar mentari’, atau ‘sang mentari kecil’. Dan sesuai dengan namanya, Simson bagaikan panas mentari yang membakar musuh bangsa Israel, yaitu Filistin, dengan sangat dahsyat.
Orang-orang selalu mengenang kisah Simson dengan sedih. Kisah tentang kegagalan. Orang-orang mengingat kisahnya yang memalukan karena terperdaya dan diperalat oleh seorang pelacur, dan berakhir menjadi seorang badut buta di istana musuh. Namun, Alkitab tidak mengingat ia seperti itu. Alkitab menulis, “Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.” Alkitab mencatat bahwa pertempuran terakhirnya adalah puncak kemuliaannya, tak peduli segala kegagalan dan kekelaman hidup yang telah dilaluinya.
TUHAN tidak pernah mencap seseorang sebagai orang yang gagal. Tak peduli betapa memalukannya kegagalan kita. Tak peduli betapa kelamnya masa lalu kita. Bahkan sekalipun semua orang mengecam kita, dan sanak keluarga meninggalkan kita, TUHAN selalu bersedia menerima dan memberi kesempatan baru untuk memperbaiki kesalahan dan kegagalan kita. Simson telah membuktikannya. Pertempuran terakhirnya lebih dahsyat dari segala pencapaian seumur hidupnya. Sang mentari kecil tak pudar, bahkan di masa senjanya. Demikianlah kasih dan kepercayaan TUHAN pada kita. Takkan pernah pudar selamanya, apapun yang terjadi.
GOD bless!