Arsip

Sosial Media GBA Center

13 December 2024

Gerakan Baca Alkitab

Jadikan Baca Alkitab Sebagai Gaya Hidup

Harapan bagi Narapidana | Kisah Para Rasul 9:4 (TB)

3 min read
Harapan bagi Narapidana

Harapan bagi Narapidana

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kisah Para Rasul 9:4 TB)

Sebelum penulis aktif dalam pelayanan Gerakan Baca Alkitab, terlebih dulu penulis aktif dalam pelayanan gereja yang terletak di lingkungan penjara. Awalnya penulis bergabung dengan Serafin Ministry yang didirikan oleh dua orang senior di kampus — STT Bethel Indonesia — kemudian bergabung dengan Canaan Project yang didirikan oleh Pdt Reynold Nainggolan. Melalui artikel hari ini, penulis akan menceritakan kisah hidup dari sang pendiri Canaan Project.

Pdt Reynold Nainggolan merupakan sulung dari lima bersaudara. Beliau sudah menjalani rehabilitasi di Rumah Rehabilitasi Pamardi Siwi – Jakarta Timur saat berusia 12 tahun — asrama anak nakal milik Kepolisian Republik Indonesia. Kehidupan kelam dimulai selepas dari tempat tersebut, mulai dari berpindah sekolah; masuk Panti Asuh Mardhi Yuana – Jawa Barat; bergabung dengan anak-anak dari keluarga mampu yang berpredikat sama seperti beliau mengakibatkan seringnya di drop out dari sekolah lantaran terhanyut dalam perilaku antisosial, mulai dari freesex sampai narkotika dan obat-obatan terlarang. Tak puas dengan Pub; Club; Diskotik di Jakarta, beliau melebarkan sayapnya ke kota-kota lain, seperti: Medan, Surabaya, Bali, Lombok, Yogyakarta, Bandung, Bogor dan kota lainnya yang dikenal sangat signifikan pertumbuhan gaya hidup bebasnya.

Perceraian kedua orangtua tidak hanya membuat satu sama lain saling terpisah melainkan juga legacy kehancuran hidup. Mulai dari tahun 80an, beliau sudah lima kali masuk penjara Cipinang dengan kasus yang sama, yaitu: narkoba. Sebab menurut anggapan beliau, narkoba merupakan tuhan yang disembah; dewa bagi diri sendiri; iman; breakthrough; harapan; tidak dikelilingi oleh manusia yang selalu skeptic; tidak dikendalikan oleh aturan moral dan sosial yang kerumitannya melebihi algoritma. Anggapan beliau saat itu tentang penjara ialah tempat yang mumpuni untuk melanglangbuana ke berbagai geng kriminal.

Sekitar tahun 1995, adik kandung beliau yang merupakan seorang doktor teologi, yang menahkodai salah satu STT; memperkenalkan beliau dengan yang disebut sebagai “kekristenan sejati.” Menyelesaiakn pendidikan di bangku teologi tidak serta-merta mengubah beliau – seorang frustasi yang ingin memperbaiki situasi, terjebak dalam kebingungan rohani antara obsesi dan kekudusan, serta penolakan-penolakan bergaya rohani.

Tidak melibatkan Dia dalam pernikahan mengakibatkan seringnya terjadi cekcok dengan sang istri hingga akhirnya beliau kecewa dan menyalahkan Dia. Kembali pada narkoba mengantarkan beliau kembali ke Cipinang pada tahun 2013. Kali ini beliau merasakan anugerah yang luar biasa dariNya, yaitu: diberikan kesadaran bahwa beliau adalah milikNya, belajar tentang kekristenan sejati langsung dari Dia, serta penyertaan dalam menjangkau jiwa – sejak saat itu hingga kini, beliau dipanggil dengan sebutan “Guru”. Sang istri telah pergi dan tak kembali semenjak beliau masuk penjara di tahun 2013 namun hidup yang rusak telah Dia ubahkan menjadi baru dan inilah yang selalu beliau bagikan setiap kali Canaan Project dijadwalkan pelayanan.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari kesaksian Pdt Reynold ialah, bahwa masih ada harapan untuk bertobat bagi setiap pembaca atau mungkin orang yang pembaca kasihi sedang berada dalam penjara. Di saat dunia berkata, “ingat, kamu itu sampah! Jadi, jangan pernah mimpi bisa berubah!” Dia berkata: “siapa bilang kamu tak bisa berubah? Siapa bilang kamu bejana hancur yang tak dapat diperbaiki? Siapa bilang kamu tak dapat dibentuk ulang?” Maksud dari perkataanNya tersebut di atas ialah, bahwa Dia tak pernah berhenti mengasihi sekalipun kita telah menyakiti hatiNya seperti yang dilakukan oleh Saulus dan Pdt Reynold. Dia memberikan kesempatan untuk bertobat dan lahir baru. Dia memberi kesanggupan untuk menepati nazar yang kita ucapkan, bahwa kita ingin berhenti hidup dalam dosa. Dia tak pernah meninggalkan kita sekalipun orang-orang terkasih pergi meninggalkan kita. Dia memberi kesanggupan untuk mengingat kembali semua yang telah kita dengar saat ibadah ataupun pendidikan di bangku teologi kemudian menerapkannya.

Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!

Sumber:

  1. Tafsiran dan kisah hidup langsung dari narasumber
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_antisosial
  3. https://samsurijal.com/arti-skeptic.html
  4. https://lektur.id/arti-legacy/
Share Artikel ini
Open chat
Butuh Bantuan!
Shalom! 👋🏻
Ingin bertanya tentang Gerakan Baca Alkitab dan pelayanannya? 🙏🏻

Kami melayani chat dari Jam 9.00 - 17.00 WIB
can't talk, whatsapp only