Ruang Disiplin Anak | Kesaksian Cikian Khou
2 min readSaat ikut Perjanjian Lama kemarin, saya diingatkan lagi tentang: “Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan (Amsal 23:13)”
Ruang Disiplin Anak
Saya punya 2 anak, Jhosua (usia 9 tahun) dan Cathy (4 tahun). Pernah suatu kali, Jhosua kurang ajar dengan mamanya – saya ga terima – sudah ditegur ulang-ulang.
2 hal yang bisa buat saya marah besar:
1. Tidak Hormat/ Hargai Tuhan
2. Tidak Hormat/ Hargai Istriku
Jhosua saya suruh masuk kamar, dikunci, buka celana, pukul pantatnya pakai gesper saya (ga punya rotan di rumah). Hampir 15 kali pukulan, lalu saya pukul kaki saya juga sebagai tanggung jawab saya di hadapan Tuhan. Jhos nangis kencang minta ampun, dan saya peluk dia sama-sama menghadap Tuhan, mohon pengampunan – sisipkan nilai-nilai hormatilah ayah ibumu dalam doa – sampai hatinya beres.
Demikian juga si kecil Cathy pernah saya pukul, namun pantatnya masih pake Pampers (Lebih ga sakit, tapi nangis rasa salahnya semakin kencang). Setelah reda, saya jelaskan nilai-nilai Firman Tuhan dan peluk dengan kasih dan doakan – layani ganti baju, buatkan susu, kelonin bobo sampai tidur. Esok pagi saat bangun dia cari saya dan peluk saya. Puji Tuhan ga ada kepahitan, tapi yang ada semakin mesra. Karena awalnya ada kekhawatiran, ga tega, tapi saya mau lakukan karena kasih kepada mereka.
Sejak itu tak pernah ulangi lagi, hubungan semakin intim, setiap pergi selalu minta doa berkat tumpang tangan dan pulang selalu sapa saya dan mamanya, ada keterbukaan dan mudah ngaku dosa jika ditegur, sekalipun masih sering ganggu adiknya atau ga mau ngalah.
Selagi anak masih kecil, maka harus diajar dan hajar dengan kasih. Jika tak hormat pada orang tua sejak dini, nanti besar pasti tak hormat pada Tuhan dan apalagi diri kita. Jika masa kecil tidak pernah masuk ruang disiplin, kelak besar nanti tidak bisa lagi disiplin mereka (penjara yang akan ambil alih).
Saya mengucap syukur, lewat GBA dan Gerakan Disiplin Rohani 3L semakin banyak alami Firman-Nya yang hidup. Perjalanan kami sebagai orang tua muda masih panjang, masih banyak lewati proses kehidupan.
Kiranya Roh Kudus pimpin keluarga kami. Amen.. ππΌππΌ
Kesaksian
Cikian Khou
20 Oktober 2018