Milik Tuhan | Matius 5:3 (TB)
2 min read“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:3 TB)
Kita semua adalah orang miskin di dunia ini. Sebuah pernyataan yang menyinggung beberapa orang tetapi itulah kenyataan yang sesungguhnya sudah diketahui.
Kenyataan bahwa tidak seorangpun mengenakan pakaian saat lahir dan hanya mengenakan sehelai pakaian yang membalut tubuhnya untuk yang terakhir kali. Membutuhkan campur tanganNya dan sesama manusia untuk bertahan hidup ketika datang ke dunia; mendapatkan uang, memiliki harta benda, dan mengenal PribadiNya dalam perjalanan kehidupan; membutuhkan campur tangan sesama untuk dibawa ke rumah duka dan dikuburkan. Semua itu sudah diketahui tetapi mengapa tetap tidak mau bermurah hati?
Pertanyaan di akhir paragraf sebelumnya dibantah oleh beberapa orang yang tersinggung dengan pernyataan di paragraf awal. Pantaskah saya dikategorikan sebagai pribadi yang tidak bermurah hati sementara sudah banyak menolong sesama dan gereja dengan uang dan harta benda yang saya miliki? Kalau memang itu wujud bermurah hati, apakah sudah menerima sesama manusia dengan tangan terbuka dan turut merasakan penderitaan yang sesama alami? Itulah yang dimaksud dengan miskin di hadapan Allah. Bukan hanya pribadi dan kepunyaan kita adalah milik Tuhan tetapi juga sesama dan kepunyaan mereka.
Tuhan, terima kasih karena sudah mengingatkan bahwa saya adalah pribadi yang sangat miskin di dunia. Karena hidup semua manusia adalah milikMu dan seluruh yang ada di dunia ini juga milikMu. Karena dengan mindset inilah yang menjadi penggerak bagi saya untuk bermurah hati, baik dalam hal materi maupun dalam hubungan dengan sesama manusia. Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: