Menyediakan Waktu | Daniel 6:11 (TB)
1 min readDemi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. (Daniel 6:11 TB)
Mencari uang dijadikan sebagai prioritas utama. Anggapan yang muncul dalam benak banyak orang. Terlihat tepat tetapi sesungguhnya keliru.
Keliru karena membuat banyak orang lupa dengan Tuhan. Seharusnya orang yang mengendalikan waktu tetapi yang terjadi tidak demikian. Mungkin bisa mengatur waktu untuk keluarga di tengah kesibukan tetapi tidak dengan Tuhan. Berdoa adalah salah satunya.
Berdoa hanya menjadi rutinitas. Berpikir doa makan sudah cukup karena pekerjaan sudah menumpuk. Sebentar lagi mau meeting, sudah dikejar deadline, mengurus rumah tangga. Apapun alasannya, tubuh sudah lelah dan rasanya ingin segera istirahat. Inilah kenyataan yang banyak terjadi. Supaya tidak tersinggung, penulis ingin berikan pertanyaan refleksi untuk berpikir.
Pekerjaan Tuhan jauh lebih banyak. Bagaimana jadinya jika sebentar saja Tuhan tidak berikan nafas? Dari pertanyaan refleksi ini kita dapat simpulkan bahwa berdoa adalah nafas hidup orang percaya bukan sekedar meminta. Dengan kata lain, setiap orang Kristen harus memiliki gaya hidup berdoa meskipun sedang sibuk. Iman menjadi kuat dengan membangun keintiman dengan Tuhan.
Tuhan, terima kasih sudah menyadarkan saya bahwa pekerjaanMu jauh lebih banyak tetapi masih tetap memelihara dan melindungi saya. Oleh sebab itu, saya akan senantiasa menyediakan waktu untuk bersekutu denganMu di tengah kesibukan saya yang padat. Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber:
https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=27&chapter=6&verse=11