Mentalitas Pemenang | 1 Korintus 9:27 (TB)
2 min read
Mentalitas Pemenang
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. (1 Korintus 9:27 TB)
Setiap atlet ingin keluar sebagai pemenang. Persiapan sudah dilakukan meski belum tahu kapan pertandingan dilaksanakan.
Persiapan yang dilakukan secara disiplin. Apapun bidang olahraga yang digeluti, entah secara perorangan atau tim. Mengikuti latihan teknik dan taktik, mengikuti arahan mengenai kesehatan fisik dan mental, mengikuti arahan mengenai perilaku dan karakter. Meraih kemenangan atau kekalahan saat pertandingan, yang bersangkutan telah memiliki mentalitas pemenang. Tidak mudah puas dengan kemenangan tetapi tidak berkecil hati karena yakin bahwa kemenangan dapat diraih dalam pertandingan berikutnya.
Hingga tiba waktunya berhasil menembus event tertinggi dalam olahraga, yaitu Olympiade. Uraian penulis pada akhir paragraf sebelumnya tetap terus berlanjut hingga tiba waktunya memutuskan pensiun sebagai seorang atlet. Sebelum hal itu terjadi, selama itu juga pelatih berkuasa penuh. Pelatih hanya berkuasa atas atlet dalam kurun waktu beberapa tahun tetapi Tuhan berkuasa atas manusia selama ia hidup.
Setiap manusia berjuang selama hidupnya untuk menjaga identitas yang telah Dia disematkan tetapi di saat yang bersamaan harus berjuang melawan Iblis. Tentu bukan perkara yang mudah. Maka dari itu Roh Kudus terus berbicara dalam hati dan pikiran. Jika yang bersangkutan mengikuti semua arahan yang Dia berikan, tidak akan terpuruk di saat sedang lalai melainkan bangkit lagi. Itulah mentalitas pemenang dalam konteks Kekristenan yang terus diperjuangkan seumur hidup.
Tuhan, terima kasih sudah mengingatkan saya untuk tetap terus berjuang menjaga identitas yang telah Engkau sematkan dalam saya namun di saat yang sama berjuang melawan segala manipulasi Iblis. Melalui renungan hari ini saya diingatkan untuk semangat berjuang. Tidak menyerah saat sedang lalai dan tetap taat mendengarkan arahan dariMu. Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: