Menjaga Kadar Asin | Lukas 14:34-35a (TB)
2 min read
Menjaga Kadar Asin
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. (Lukas 14:34-35a TB)
Setiap dari kita tentu tau bahwa air yang rasanya asin ialah air laut bukan air danau.
Air danau yang dimaksud ialah Laut Mati. Airnya lebih asin dari air laut biasa yang diolah menjadi garam melalui proses penguapan. Berasal dari bebatuan yang mengandung garam, mineral, dan gypsum yang dilarutkan dalam air. Hingga akhirnya batu tersebut dibuang dan dijadikan jalan setapak setelah semua kandungan larut dalam air.
Tidak ada penjelasan mengenai air di Laut Mati bisa diolah menjadi garam. Hanya air laut pada umumnya yang airnya dikumpulkan kemudian dijemur. Dijemur saat terik matahari tidak buruk atau tertutup awan dan angin berhembus kencang. Hingga akhirnya berubah menjadi kristal melalui proses penguapan. Kristal tersebut diolah kembali untuk digunakan sebagai penyedap yang ditaburkan ke dalam masakan.
Masakan yang sering kita makan masih bisa ditambahkan tetapi kalau sudah terlalu asin tidak bisa ditoleransi. Entah dibiarkan basi terlebih dahulu atau langsung dibuamg. Dari penjelasan mengenai Laut Mati dan masakan yang terlalu asin kita mengambil kesimpulan.
Kesimpulan yang berkaitan dengan identitas dalam Kristus. Dia tidak hanya menyematkan identitasNya dalam diri kita tetapi mengarahkan hidup kita supaya tidak kurang asin atau terlalu asin. Yang diwujudnyatakan dalam tutur kata, tindakan dan perbuatan. Tentu menumbuhkan perasaan tidak nyaman karena banyak hal yang harus ditanggalkan. Jika proses tersebut dilewati dengan sungguh pasti tidak ada perasaan berat hati saat menunjukkanya kepada sesama.
Tuhan, saya percaya bahwa FirmanMu begitu kuat. Kuat berbicara dalam hati dan pikiran saya sehingga memengaruhi tutur kata, tindakan, dan perbuatan saya. Maka saya dapat menolong sesama untuk menjaga identitas yang telah Engkau sematkan dalam diri mereka. Terima kasih Tuhan, Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: