Mengakui Kelemahan | 1 Yohanes 1:9 (TB)
1 min readJika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9 TB)
Tadi pagi penulis dapat pesan instruksi dari WhatsApp chat. Instruksi tersebut masih berkaitan dengan judul renungan hari ini. Berikut instruksinya.
Instruksinya adalah pikirkan 3 kelebihan dan 3 kekurangan dalam waktu 5 detik. Instruksi tersebut sudah penulis jawab saat itu juga. Sekarang, penulis ingin pembaca turut memikirkannya dalam waktu 5 detik.
5 detik sudah berlalu. Terasa mudah atau sulit? Sebagian besar pembaca beranggapan, menjawab 3 kelebihan dan 3 kekurangan tidaklah sulit. Berbeda ketika tidak mendapatkan instruksi tersebut.
Saat tidak mendapatkan instruksi, manusia sulit mengakui kelemahannya. Tak hanya depan manusia tetapi Tuhan.
Mengakui kelemahan depan manusia berarti mengizinkan sesama memandang rendah. Mengakui kelemahan depan Tuhan karena Dia sudah tahu semuanya jadi untuk apa? Anggapan tersebut menandakan yang bersangkutan tidak memiliki kerendahan hati.
Tidak rendah hati sama dengan menolak didikan. Mungkinkah seseorang menjadi lebih baik tanpa diajar dan belajar? Sama saja membiarkan segala sifat buruk melekat dalam diri. Menyulitkan yang bersangkutan menjadi pribadi yang lebih maju dan berkemenangan. Jadi, mau dapat instruksi atau tidak mengenai kelemahan, kita harus dengan sukacita mengakuinya.
Doa:
Tuhan, saya rindu senantiasa menjadi pribadi yang rendah hati, kepada Tuhan dan kepada sesama manusia. Karena hanya cara itulah yang membuat saya menjadi pribadi yang sukses dan berkemenangan dalam Kristus. Terima kasih Tuhan, Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: