Lampu Padam | Lukas 11:35 (TB)
2 min read
Lampu Padam
Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan. (Lukas 11:35 TB)
Bola lampu putus dapat terprediksi tetapi tidak dengan pemadaman listrik yang terjadi secara mendadak pada suatu malam. Entah pemadaman yang terjadi secara terpusat, rusaknya gardu pemasok listrik, korsleting atau bencana alam.
Apapun penyebabnya, aktivitas menjadi sulit dilakukan. Tak seorangpun mengetahui kapan hal tersebut terjadi. Bola lampu segera diganti karena sudah dipersiapkan. Pada akhirnya lilin dinyalakan meskipun flashlight dapat dinyalakan pada gadget masing-masing.
Karena tak dapat dipastikan seberapa lama listrik padam. Baterai dalam kondisi penuh atau mungkin sudah hampir habis sebelum listrik padam tetapi seberapa kuat? itulah yang dimaksud dengan berjaga-jaga. Dalam konteks ini, bersiap sedia sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.
Berhati-hati adalah berjaga-jaga dalam konteks yang lain. Orang yang berhati-hati pasti memikirkan efek jangka panjang. Kedua pengertian tersebut sangat cocok disematkan kepada lima gadis bijaksana yang disebutkanNya dalam perumpamaan. Mereka mempersiapkan cadangan minyak dan tidak membagikannya kepada lima gadis yang bodoh. Selain siap sedia, mereka sudah memikirkan hal buruk yang akan terjadi. Benar saja, mereka menunggu sang pengantin sampai mengantuk. Tiba waktunya sang mempelai datang dan pelita mereka tetap menyala. Mereka dapat menikmati kebahagiaan bersama sang mempelai.
Kristus adalah sang mempelai itu. Identitas dalam Kristus disematkan dalam diri setiap orang Kristen agar dapat menikmati kebahagiaan bersamaNya. Identitas yang telah disematkanNya tidak untuk dinikmati sendiri tetapi diperlihatkan kepada sesama. Sebelum tiba pada perumpamaan lima gadis bijaksana dan bodoh, terlebih dulu diberitahukanNya saat berkhotbah di bukit. Kita adalah pelita. FirmanNya adalah cadangan minyak pada masa itu; bola lampu, lilin, dan senter pada masa kini. Menerangi hati dan pikiran kita. Iblis membuat redup tetapi tidak sampai gelap. Sehingga Kristus tetap terpancar dalam diri kita dan membuat banyak orang percaya bahwa Kristus benar-benar nyata dan hidup.
Terima kasih Tuhan karena telah mengingatkan bahwa FirmanMu adalah minyak. Sehingga saya harus terus mengisi hati dan pikiran dengan FirmanMu. Maka sesama manusia melihat bahwa Engkau adalah nyata dan hidup melalui identitas yang telah Engkau sematkan dalam diri saya. Amin!
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: