Jangan Salah Kaprah! | Matius 7:21 (TB)
1 min readAlkisah, cinta mula-mula pada Tuhan sedang tumbuh dalam hati seorang anak; menbuat ia merasa kurang mendapat berkat kalau beribadah hanya di satu gereja serta merasa berdosa kalau hanya mengambil satu bidang pelayanan hingga tak menyadari bahwa dirinya sudah salah kaprah — suatu hal yang dianggap benar padahal sesungguhnya salah lantaran tingginya intensitas serta banyaknya orang yang melakukan.
Akibat setiap minggu selalu pulang malam akibat beribadah lebih dari satu gereja serta terlalu sibuk pelayanan membuat relasinya dengan sang bunda menjadi rusak.
Dari kisah di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa salah kaprah membuat kasih, perhatian, serta tanggung jawab pada keluarga menjadi rusak akibat terlalu banyak menghabiskan waktu di gereja serta pelayanan. Kisah di atas sangat relevan dengan nats di atas, yang menegaskan secara tersirat bahwa bukan seberapa banyak gereja yang dikunjungi serta seberapa aktif dalam pelayanan yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga melainkan seberapa banyak kasih, perhatian, serta tanggung jawab yang kita berikan pada keluarga.
Akhir kisah, setelah sang anak menyadari bahwa dirinya sudah salah kaprah, ia meminta ampun pada Tuhan serta meminta kesempatan kedua dariNya agar bisa memulihkan hubungan yang sudah rusak dengan sang bunda. Meski belum pulih seutuhnya namun setidaknya rasa kecewa dalam hati sang bunda sudah terobati.
Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!
Sumber: