Mulut Kecil Hati Besar | Pengkhotbah 9:17 (TB)

Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh. (Pengkhotbah 9:17 TB)

Manusia merupakan makhluk ciptaanNya yang paling unik karena diberikanNya hikmat — kemampuan untuk mengerti secara mendalam mengenai orang, barang, kejadian atau situasi yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan persepsi, penilaian dan perbuatan sesuai pengertian tersebut. Dengan kata lain, hikmat menggerakkan seseorang untuk menyampaikan kepada orang lain apa yang ia lihat dan dengar guna membentuk persepsi dan penilaian untuk selanjutnya berkembang menjadi perbuatan. (1 Raja-raja 3:16-27)

Sekarang, mari kita kembali pada judul artikel hari ini. Bermulut kecil merupakan antonim dari bermulut besar yang berarti tidak suka berbual – berbicara yang bermanfaat; yang memiliki bukti otentik sementara berhati besar berarti bangga; girang hati; gembira. Jika dikaitkan dengan pengertian hikmat yang sudah penulis singgung diawal maka judul diatas tidak merujuk kepada orang yang sejak kecil tidak pernah mendapat penghargaan dari orangtua, selalu dicaci maki orangtua, bergaul dengan orang-orang yang senang mencemooh orang lain melainkan merujuk kepada orang yang sejak kecil selalu mendapat penghargaan dari orangtua, mendapat pengarahan untuk menjadi anak yang takut akan Tuhan, dan bergaul dengan orang-orang yang sudah bertumbuh dewasa dalam Dia. Kita bisa melihat perbandingannya, dimana kecendrungan orang yang pertama adalah suka memberontak, selalu berkata kasar, senang mengutarakan ujaran kebencian, menggosip sementara orang yang kedua kecendrungannya ialah selalu menerima dengan sukacita setiap nasihat termasuk Firman Tuhan sehingga membuatnya menjadi pribadi yang takut akan Dia dan tanpa disadari telah menjadi teladan bagi orang lain.

Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana jika kita masuk dalam kategori orang yang pertama? Apakah masih ada kesempatan untuk menjadi orang yang bermulut kecil berhati besar? Jawabannya ialah bisa! Memang mustahil untuk berganti orangtua tetapi tidak untuk teman bergaul. Oleh sebab itu, segeralah berganti teman bergaul agar ada yang mengarahkan kita untuk menjadi pelaku Firman sehingga secara otomatis kita juga akan terlatih untuk lebih banyak mendengar daripada berkata-kata. (1 Korintus 15:33; Yakobus 1:19)

Tuhan Yesus memberkati dan salam cemungud!

Sumber:

1. https://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=21&chapter=9&verse=17
2. http://renungan.stefanussusanto.org/2020/07/e-sh-5-juli-pengkhotbah-913-18-sekali.html
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Hikmat
4. https://jagokata.com/arti-kata/besar+hati.html
5. https://jagokata.com/arti-kata/besar+mulut.html
6. https://jagokata.com/arti-kata/berbual.html